Gua Ashabul Kahfi, Tempat 7 Pemuda Tertidur Selama 309 Tahun
Kisah tentang Ashabul Kahfi ternyata bukanlah lelucon, bukan dongeng manusia purba, atau sebuah rekayasa fiktif. Secara historis, kisah ini benar-benar ada dan pernah terjadi di kehidupan dunia pada masa lalu.
Kisah ini menceritakan tentang 7 pemuda beserta anjing peliharaannya yang mengasingkan diri untuk mempertahankan keyakinannya kepada Allah swt. Dalam pelarian dan pengasingan diri tersebut, ke-7 pemuda tertidur selama 309 tahun di dalam gua.
Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok pemuda yang terdiri dari 7 Pemuda dan seekor anjing peliharaan yang hidup pada masa beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang sangat dzalim bernama Diqyanus.
Sebuah kisah klasik menceritakan, ada 7 orang pemuda yang berhadapan dengan Raja Diqyanus (Decius) yang dzalim dan seorang penyembah berhala. Namun ke-7 pemuda tersebut hanya mengakui beriman kepada Allah Tuhan Semesta Alam dan tidak mau menyembah berhala. Sang raja mengetahui akan hal itu dan akhirnya ke-7 pemuda itu dipaksa untuk tunduk patuh kepada raja serta memerintahkan mereka untuk menyembah berhala, jika mereka melawan maka akan dipaksa murtad atau dihukum mati. Namun ke-7 pemuda Ashabul Kahfi menolak, dikarenakan hal itu maka ke-7 pemuda tersebut terpaksa melarikan diri dari kediktatoran rajanya yang dzalim. Bersama dengan seekor anjing peliharaannya, mereka melarikan diri dari kejaran pasukan raja dan bersembunyi di sebuah gua yang letaknya di Al-Rajib (dalam Al-Quran disebut Al-Raqim), sekitar 10 km sebelah timur Amman (Ibukota Yordania).
Disinilah kuasa Allah (Tuhan Semesta Alam) memperlihatkan kebesaran-NYA kepada hamba-hamba-NYA. Saat itu Allah telah menakdirkan mereka (7 Pemuda Ashabul Kahfi) tidur dalam waktu yang sangat lama dan diluar nalar logika, yaitu sekitar 309 tahun Hijriah atau 300 tahun Masehi.
Situs Gua Ashabul Kahfi terletak di perkampungan Al-Rajib (dalam al-Quran disebut Al-Raqim), tepatnya di Buloqaa, Abu Alanda, Yordania.
Pada tahun 1962, seorang Doktor dari jawatan purbakala Yordania bernama Anui Dajjani berhasil mengidentifikasi sebuah pahatan tulisan Byzantium yang terdapat di dinding gua. Pahatan tulisan itu telah meyakinkan para ahli, bahwa Gua Ashabul Kahfi yang dimaksud dalam beberapa kitab suci dan sejumlah catatan manuskrip kuno adalah gua tersebut.
Hal itu diperkuat lagi dengan temuan tembikar, keramik kuno, uang tembaga dan perak, lampu dari berbagai zaman (Umaiyah, Abasiah, Turki Utsmaniyyah), serta sejumlah tulang-belulang manusia di dalam Nawawis.
Nawawis merupakan kuburan orang Nasrani yang diletakkan mayat di dalamnya. Pada Nawawis tersebut terdapat sebuah tanda berupa bintang segi delapan, yang membuktikan bahwa ini berasal dari zaman kerajaan Romawi Timur, diperkirakan dari periode ke-3 Masehi.
Pada saat itu, mayat-mayat Nasrani akan dikuburkan di dalam peti batu yang merupakan bagian dari salah satu adat istiadat.
Al-Quran surat Al-Kahfi ayat 17 menyebutkan, “Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah ……” (QS. Al-Kahfi : 17)
Dalam hal ini terdapat keterangan yang menunjukkan, bahwa pintu gua ini menghadap ke utara, karena Allah menceritakan bahwa ketika matahari terbit, maka akan condong dari gua tersebut (ke sebelah kanan), yakni bayang-bayang dari sinar matahari itu berada di sebelah kanan.
Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, Yordania, memiliki sebuah lubang dari atas gua, yang dapat dimasuki cahaya ketika matahari mulai terbit dan ketika terbenam matahari berada dari arah pintu gua sesuai dengan ayat 17. Bentuk gua ini juga cukup unik, luas dan lapang serta tidak terlalu dalam.
Pada ayat ke-21 dijelaskan, “…. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, sebagian dari mereka berkata, ‘dirikanlah sebuah bangunan di sisi (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka. Orang-orang yang berkuasa atas mereka berkata, ‘sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.”
Berdasarkan keterangan dari warga setempat, di atas Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda terdapat rumah ibadah yang telah dibangun ketika itu. Rumah ibadah yang dimaksud adalah rumah ibadah penganut Nasrani. Namun saat zaman Kerajaan Umaiyah berkuasa, rumah ibadah tersebut telah dirubah dan dijadikan sebagai Masjid.
Pada tanggal 27 september 2006, Raja Abdullah (Raja Yordania) telah meresmikan sebuah masjid baru di atas gua tersebut, yang diberi nama Masjid Ashabul Kahfi.
Menurut para sejarawan, 7 pemuda Ashabul Kahfi tersebut bernama, Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus, Thamlika dan seekor anjing bernama Kithmir. Versi lainnya bernama, Maximianus, Malchus, Martinianus, Dionisius, Yoanes, Serapion, dan Konstantinus.
Untuk keterangan lebih jelas, silahkan baca terjemahan atau tafsir Al-Quran surat Al-Kahfi……
Dalam mitologi Nasrani, kisah ini dikenal dengan nama “The Seven Sleepers”……`
Tidak ada komentar