Breaking News

Kota Sodom Kaum Nabi Luth as


Nabi Luth as adalah salah satu Nabi yang diutus untuk Negeri Sadum (Sodom) dan Gomorah. Nabi Luth diperkirakan hidup pada era sekitar 1950-1870 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 1900 SM.  Secara garis keturunan, Nabi Luth merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim as. 

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh kitab suci Al-Quran, Injil dan Taurat, bahwa kaum Luth (Kota Sodom) merupakan salah satu kaum yang benar-benar tidak bermoral, keterlaluan dan melampaui batas manusia normal dalam kedurhakaannya kepada Tuhan. Kaum ini telah mempraktikan perilaku menyimpang yang belum pernah dikenal dunia pada masa itu, yaitu homoseksual dan lesbian. 

Berdasarkan keterangan dari kitab suci, saat Nabi Luth menyeru kepada mereka untuk menghentikan penyimpangan dan menyampaikan peringatan Allah, mereka secara terang-terangan telah mengabaikan dan mengingkari Kenabiannya, bahkan lebih memilih meneruskan penyimpangannya. 

Hingga pada akhirnya kaum ini diadzab dan dimusnahkan dengan sebuah bencana yang sangat mengerikan. Malapetaka itu terjadi hanya dalam waktu beberapa saat, namun telah meluluhlantakkan seluruh penduduknya, tanpa bersisa.

Dalam Injil Perjanjian Lama menyebutkan, bahwa kota kediaman Nabi Luth disebut sebagai kota Sodom.

Kota ini terletak di sebelah utara Laut Merah, namun sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran, kaum ini telah dihancurkan dan dimusnahkan. 

Menurut para arkeolog, Kota Sodom kaum Nabi Luth berada di wilayah Laut Mati (di tepi laut mati atau Danau Luth) yang membentang memanjang diantara Israel  - Yordania.

Di lokasi itu juga ditemukan bekas gempa vulkanis yang diikuti oleh letusan lava dan beberapa reruntuhan dari kota yag terkubur di dalam danau, letaknya di tepian danau. 

Danau Luth diperkirakan berada pada kedalaman 400 meter, dasarnya berada di kedalaman sekitar  800 meter dibawah Laut Tengah. Inilih titik terendah di seluruh permukaan bumi. 

Sifat lain dari Danau Luth adalah kandungan garamnya yang sangat tinggi, kepekatannya hampir mencapai 30%. Hal inilah yang menyebabkan di Danau Luth tidak ditemukan satupun organisme hidup. Dalam literatur-literatur barat, Danau Luth lebih sering disebut sebagai Laut Mati.

Al-Quran surat Huud ayat 82 menjelaskan, “maka tatkala datang adzab kami, kami jadikan negeri kaum Luth itu yang diatas ke bawah (kami balikkan), dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi.”  
                                       
Dalam ayat tesebut menyatakan, bahwa saat peristiwa itu terjadi, keadaan kota telah dijungkir balikkan. Sebuah teori yang hampir sama seperti yang diprediksi oleh para ilmuwan, bahwa ketika itu daerah atau wilayah tersebut hancur oleh gempa bumi yang begitu dasyat.
Graham Harris, geology asal Inggris menyatakan, “Sodom dibangun di pesisir laut mati dan penduduknya berdagang aspal yang tersedia di wilayah tersebut. Zat hitam lengket ini di masa lalu digunakan sebagai pelapis tahan air pada perahu dan perekat bebatuan pada bangunan. Daerah pemukiman yang tepat di pesisir laut mati ini, juga berdiri di atas dataran yang mudah terguncang. Ini adalah titik bertemunya 2 lempengan tektonik yang bergerak berlawanan arah. Ini adalah zona gempa bumi! Lapisan lahar dan batu basal yang ditemukan selama penggalian adalah bukti terkuat telah terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi disini.”

Peristiwa yang digambarkan dan dijelaskan oleh Al-Quran dengan kalimat “kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,” kemungkinan sebagai letusan gunung berapi dan gempa bumi.

Di bawah pesisir laut mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana yang mudah terbakar. Gempa bumi dan letusan gunung berapi kemungkinan telah mengguncangnya dan menjadikannya terbakar. 

Setelah peristiwa tersebut, pemukaan tanah lalu berubah menjadi pasir, yang kemudian hanyut dan longsor besar akhirnya menenggelamkan kota Sodom.

Hasil penelitian ilmiah kontemporer  menjelaskan, bahawa bencana itu dapat terjadi karena wilayah lembah siddim yang didalamnya terdapat Kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya 2 lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan laut mati dan berlanjut melewati Gurun Saudi ke Teluk Aqaba , serta terus melintasi laut merah, hingga berakhir di Afrika. 

Dalam banyak kasus, biasanya bila 2 lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi, dan diikuti dengan tsunami yang akan menyapu kawasan pesisir pantai.  Hal ini juga bisa diikuti dengan letusan lava / lahar panas dari perut bumi. Apa yang terjadi pada Kota Sodom, kemungkinan besar karena peristiwa alam tersebut. 

Werner Keller, peneliti asal Jerman mengatakan, “bersamaan dengan dasar dari retakan yang lebar ini, yang terjadi secara seksama di daerah ini, di lembah siddim termasuk Kota Sodom dan Gomorah, kehancuran tersebut terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi hebat yang mungkin disertai dengan letusan, petir, dan keluarnya gas alam serta terjadinya lautan api yang dahsyat. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur sepanjang patahan.”

Pendapat lainnya dikuatkan dengan ditemukannya kerusakan parah pada kerangka manusia yang berhasil digali, hal itu menandakan telah terjadinya gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Teori ini juga dibenarkan oleh serangkaian percobaan ilmiah di University Cambridge. Saat itu para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan sebuah gempa buatan. Sesuai dengan perkiraan, dataran ini telah lenyap dan sejumlah miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya.

Lembaga  Geografi Nasional Amerika Serikat (National Geographic) pada Desember 1957 menyatakan, “Gunung Sodom merupakan tanah gersang dan tandus yang muncul secara tiba-tiba di Laut Mati. Tidak ada orang yang pernah menemukan Kota Sodom dan Gomoroh yang dihancurkan, namun para ahli percaya bahwa kota ini dahulunya berada di Lembah Siddim yang terletak melintang di sepanjang tepian tebing jurang ini, dan mengandung udara dari Laut Mati yang menelan mereka yang mencerminkan gempa bumi.” 

"sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka kami selamatkan sebelum fajar menyingsing."  (QS. Al-Qamar : 34)

Semua bukti yang telah ditemukan, seluruhnya mengarah ke peristiwa  Kota Sodom yang telah dijungkir balikan dikarenakan kebejatan moralnya.
                                      
Kini semua bukti tersebut telah terungkap dan sangat sesuai dengan pemaparan serta penjelasan Al-Quran, Injil dan Taurat mengenai tragedi di balik laut mati beserta kaum Luth yang telah mendustakan ancaman, peringatan, dan ajaran Nabinya.

Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini telah mengungkap sebuah tabir  tersembunyi, khususnya mengenai sebuah kenyataan, bahwa kisah kaum Luth yang disebutkan dalam Al-Quran, Injil, dan Taurat memang pernah ada di kehidupan nyata, tepatnya di masa yang telah lalu.


Tidak ada komentar