Breaking News

Fragmen Kuno Kuil Amun Ditemukan di Sudan


Penggalian yang telah dilakukan sejak tahun 2000 dengan dukungan dari Korporasi Urusan Barang Antik dan Museum sudan, British Museum, dan Organisasi Pengembangan Arkeologi Nubia (Qatar-Sudan), telah menemukan bukti tentang serangkaian Kuil Amun yang berdiri di lokasi yang sama, selama sekitar 1000 tahun sejak periode firetit Firaun memerintah Mesir sampai abad ke-1 M. Ketika itu peradaban Kushite memasuki zaman keemasan baru dan Mesir berfungsi sebagai koloni Romawi.

Selama penggalian tersebut, para arkeolog telah memukan berbagai artefak dan peninggalan lainnya. Hal itu menunjukan betapa super powernya Mesir kuno pada masa lalu, hingga hampir disetiap pelosok negeri telah menunjukan adanya bekas-bekas peradabannya. Beberapa temuan itu antara lain,
  • 3 fragmen patung raja Kushite yang memerintah pada abad ke-6 dan ke-7 SM, bersamaan dengan bukti sruktur monumental yang mereka yakini sebagai kuil Amun yang berasal dari periode yang sama.
  • Patung Taharqo yang tingginya hampir 9 kaki (690-664 SM). Pada sabuk salah satu fragmen yang ditemukan, terdapat tulisan hieroglif Mesir yang berbunyi ; “Dewa yang sempurna Taharqo, kekasih Amun Re.”
  • Patung raja-raja Kushite lainnya yang ditemukan di Dangeil adalah, patung Senkamanisken (643-623 SM) dan patung Aspelta (593-568 SM). Patung-patung itu bertuliskan huruf hieroglyph yang mengidentifikasikan bahwa dia sebagai Raja Mesir.
  • Serangkaian kolom yang ditemukan oleh arkeolog sebagian dalam keadaan berdiri serta dihiasi Dewa Sungai Gemuk yang dirancang untuk memastikan banjir yang berlimpah, dengan tanaman dan bunga tumbuh dari kepala mereka. 
  • Beberapa altar termasuk ukiran halus yang terbuat dari batu pasir merah muda. Fragmen altar ini ditemukan oleh para arkeolog yang ditulis dengan cartouches yang berisi nama Ratu Amanitore, yang menunjukan bahwa kuil tersebut dibangun atau dimodifikasi pada masa pemerintahannya pada abad ke-1 M. 
  • Cartouches dengan namanya yang tertulis pada fragmen patung ram. Penanggalan karbon balok kayu candi yang ditemukan juga menunjuk pada konstruksi abad ke-1 M. 
  • Sebuah pigmen yang dicat biru, merah, dan kuning ditemukan di kuil. Kebanyakan kuil di masa lalu pasti telah dicat atau diwarnai dengan cara tertentu. Warna-warna tersebut merupakan warna yang menonjol di latar belakang gurun yang keras.
Di balik kuil, para arkeolog telah menemukan bukti bahwa kompleks tersebut menarik jemaah dalam jumlah besar. Hanya dalam parit yang kecil, mereka telah menemukan lebih dari 1 juta fragmen cetakan keramik berbentuk kerucut yang biasa digunakan untuk melakukan persembahan ke  Amun.


Bahkan, sebuah patung berusia 2.600 tahun dan prasasti yang ditulis dalam hieroglif Mesir yang menggambarkan Dewa Matahari Mesir dan Raja Mesir juga ditemukan disekitar kuil.

Berdasarkan beberapa temuan yang telah ditemukan sampai saat ini, para peneliti percaya bahwa sebuah kuil yang didedikasikan untuk Dewa Mesir Amun di lokasi Dangeil, yang terletak di sepanjang Sungai Nil di Sudan telah berdiri mulai sekitar abad ke-7 SM. Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan, sekali lagi Mesir kuno menunjukkan eksitensinya di masa lalu.

Tidak ada komentar