Breaking News

Makam Putri Mesir Berusia 3800 Tahun Ditemukan Dalam Piramida


Para arkeolog dikejutkan dengan penemuan kamar makam di dalam piramida berusia 3800 tahun, di area Dashur Mesir. Kamar makam itu menjadi peristirahatan terakhir seorang putri Mesir. Di dalam kamar tersebut, para arkeolog menemukan sebuah kotak batu dengan tulisan hieorglyphs (aksara Mesir kuno) “hatshepset”. Meskipun mirip dengan nama Firaun Hatshepsut, namun para peneliti dan arkeolog mengatakan bahwa pemilik kamar merupakan orang yang berbeda, bukan Firaun.

Kementerian barang Antik Mesir mengatakan, kotak batu tersebut seharusnya berisi guci kanopik yang menyimpan organ dalam mumi. Tetapi guci tersebut telah hilang dan arkeolog hanya menemukan balutan mumi di dalam kotak batu  tersebut.  Bukti yang tersisa  hanya sebuah tulisan “Hatshepset” yang kemungkinan adalah nama seorang putri Firaun Ameny Qemau yang namanya juga tertulis pada batu putih di dalam piramida tersebut.

Dilansir dari LiveScience. Profesor Ilmu Mesir di Brown University, James Allen, dan peneliti di university of Bristol, Aidan Dodson memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penemuan ini. “ini adalah kotak batu untuk guci kanopik. Tulisannya pun sangat umum ditemukan pada kotak-kotak batu  dari periode pertengahan kedua (1640 SM hingga 1540 SM) dan berada pada sisi kotak batu yang menghadap timur” , kata Allen.

Mentranslasikan tulisan tersebut, Allen berkata bahwa kalimat pertama mengatakan, Neith (Dewi yang bertugas menjaga guci), ulurkan tanganmu untuk Duamutef (dewa untuk guci kanopik yang berisi organ perut) yang berada di dalammu. Sementara itu, tulisan yang berada di sisi kiri atas mengatakan, “dihormati dengan Neith, putri raja Hatshepset”,  dan yang d sisi kanan atas mengatakan, “dihormati dengan Duamutef, putri raja Hatshepset.”

Allen mengatakan, aku menduga bahwa Hatshepset adalah putri Ameny Qemau yang dikuburkan dalam piramida ayahnya. Dodson pun berpendapat sama. Dia mengatakan, kotak kanopik ini pasti milik seorang putrid raja, tetapi aku kesulitan membaca namanya karena tidak ada indikasi mengenai keturunannya. “Piramida ini bukan type yang biasanya digunakan untuk seorang putri. Oleh karena itu, piramida ini pasti dibangun untuk seorang raja, tetapi kemudian digunakan untuk penguburannya (putri)”, katanya menambahkan.

Ameny Qemau sendiri sudah memiliki piramida pribadi di daerah Dashur. Piramida Ameny Qemau tersebut  ditemukan pada tahun 1957 dan berada sekitar 600 meter dari piramida yang kini disebut-sebut sebagai milik putri Hatshepset. Mengenai hal ini, Dodson mengatakan, adanya tulisan ‘Ameny Qemau’ bisa jadi karena dia (Ameny Qemau) merebut piramida milik raja sebelumnya untuk salah satu putrinya. Sebab, tidak ada alasan untuk membangun dua piramida bagi dirinya sendiri.

Hingga saat ini, kelompok peneliti dari Kementerian Barang Antik Mesir sedang menggali penemuan Piramida tersebut. Di tempat  itu mereka juga menemukan sisa sarkofagus di dalam kamar makam. Mereka berkata, selama penggalian masih berlanjut, kemungkinan penemuan-penemuan baru  akan ditemukan.

Tidak ada komentar