Breaking News

Emas Mesopotamia Berusia 3.300 Tahun Ditemukan di Mesir


Harta makam Firaun Tutankhamun merupakan salah satu penemuan arkeologi paling terkenal sepanjang masa, yang ditemukan hampir 100 tahun yang lalu. 

Namun bukan hanya harta dari Firaun Tutankhamun, ada banyak harta karun lainnya yang tersembunyi. Entah itu milik firaun yang lain, atau raja-raja dan bangsawan Mesir kuno lainnya. Harta tersebut tersembunyi di beberapa tempat, seperti di dalam gua, istana, kuil, piramida bahkan di sebagian komplek pemakaman.

Sampai saat ini, para peneliti masih mempelajari hal-hal baru tentang masyarakat Mesir kuno dengan melakukan riset dan penelitian di komplek pemakaman. Hal itu dilakukan, dengan harapan dapat menemukan artefak, fragmen, harta karun serta peninggalan sejarah dan kebudayaan lainnya dari sisa-sisa peradaban Mesir kuno. 

Dari hasil penelitian tersebut, seorang arkeolog asal Inggris, Howard Carter menemukan makam berusia 3.300 tahun yang mewah di Lembah Para Raja. Saat ini, sebuah proyek Jerman-Mesir telah menganalisis ratusan item emas dekoratif dari makam kuno untuk pertama kalinya. Baru-baru ini, potongan-potongan emas yang terfragmentasi itu dimasukkan, setelah potongan tersebut ditemukan dan tetap berada di tempat penyimpanan museum. 

Para ahli telah bersusah payah memasang kembali aplikasi hias, yang seharusnya menempel pada benda-benda di makam firaun, seperti quivers, bow case, dan kekang. Setelah berhari-hari, akhirnya para ahli dapat menyatukan kembali potongan-potongan emas beserta aplikasi hiasnya. Semuanya telah menjadi satu seperti sedia kala, hampir sama seperti pertama kali dibuat.

Namun setelah semuanya selesai, para peneliti terkejut melihat motif dekoratif asing pada seni Mesir saat itu. sebuah ukiran dengan adegan seperti melawan beberapa hewan dan kambing di pohon kehidupan adalah tipikal dari seni Mesopotamia, dan kehadiran mereka di benda-benda dari makam Tutankhamun menunjukkan bagaimana seniman Mesir menyadari dan dipengaruhi oleh gaya budaya dari luar yang tampaknya telah sampai ke Mesir melalui Levent.


Meskipun analisis kimia dari artefak emas dengan motif Mesir dan motif asing menunjukkan bahwa mereka memiliki komposisi dan sumber kimia yang berbeda, namun tidak dipikirkan bahwa benda-benda bergaya timur itu hasil dari impor. Sebagai gantinya kemungkinan benda-benda tersebut diciptakan di tempat kerajinan mereka sendiri yang mengkhususkan diri pada gaya Mesopotamia.

Tidak ada komentar