Breaking News

Kota Thira Ditemukan di Dasar Laut


Kota Thira merupakan Ibukota kerajaan Minoa yang tenggelam di dasar laut hampir 3500 tahun yang lalu. Menurut cerita, kota ini terletak di sebuah pulau yang bernama Santorin. Pulau ini berada di wilayah gunung berapi setinggi 1500 meter di atas permukaan laut.

Sekitar tahun 1480 SM, gunung Santorin purba meletus. Hampir sama seperti letusan gunung Krakatau, gunung Santorin ini runtuh dan membentuk semacam kaldera di dasar laut. Runtuhnya gunung Santorin ini telah mendepak 62 milyar meter kubik air laut yang menghambur bergelombang setinggi ratusan meter ke wilayah sekitar pesisir pulau. 

Peristiwa ini seperti mega tsunami yang di awali dengan gempa bumi besar, hingga menutupi seluruh permukaan daratan dengan air laut. Bahkan tsunami ini melesat cepat ke luar Laut Aegia dan ke segenap penjuru Laut Tengah dengan kecepatan hampir 500 km/jam. Daratan pulau ketika itu seperti amblas ke dalam tanah, lalu di sapu air laut hingga menutupi permukaan pulau dengan air.


Menurut para ahli, ada kemungkinan bencana alam ini berkaitan dengan kisah Benua atlantis yang hilang, seperti yang di ceritakan oleh flsuf Yanani Plato. Hal ini tidak menutup kemungkinan, dikarenakan letaknya yang dekat dengan Yunani serta waktu terjadinya peristiwa tersebut juga hampir sama.

Meskipun demikian, namun para ahli belum bisa memastikan apakah kota Thira satu masa dengan Benua Atlantis yang hilang.

Ketika ditemukan oleh para arkeolog, kota Thira telah tenggelam di dasar laut. Saat itu, para arkeolog beserta para ahli dari Universitas Athena melakukan penyelaman di sekitar laut Aegia antara Yunani dan Turki. Penemuan itu sangat mengejutkan para arkeolog, kota yang selama ini dianggap hanya legenda ternyata benar-benar ada, bahkan berada di dasar laut. 

Para peneliti menjelaskan, kebudayaan yang lenyap ditelan air bah itu memang sudah lumayan tinggi. Bangunannya ada yang berlantai satu, dua dan tiga. Di dalam bangunan tersebut telah ditemukan  beberapa artefak Minoa dan alat-alat kerajinan rumah tangga. 


Namun selama penelitian dan penggalian yang telah dilakukan, tidak ditemukan satupun kerangka manusia. Para ahli menduga, bahwa penduduk kota Minoa  sudah mengenal sistem tanda bahaya sebelum gunung berapi meletus. Sehingga mereka memiliki cukup waktu untuk mengungsi dari pulau Santorin.

Tidak ada komentar