Breaking News

Sampah Luar Angkasa Menumpuk di Orbit Bumi


Sampah bukan hanya menjadi masalah di planet bumi tempat kita tinggal, tapi juga di luar angkasa. Begitu banyak sampah luar angkasa yang menumpuk  di Orbit Bumi. Sejak eksplorasi luar angkasa pertama pada tahun 1957, dimana satelit Sputnik 1 diluncurkan oleh Rusia (Uni Soviet),  tidak hanya menandai era luar angkasa telah lahir, tapi juga budaya membuang sampah  ke luar angkasa.

Sejak saat itu, angkasa dipenuhi oleh benda-benda yang mengorbit, yang berasal dari planet bumi. Ada banyak satelit-satelit yang sudah tidak berfungsi masih menggantung dan mengambang di atas sana, selain komponen roket dan pecahan-pecahan lainnya

Pada Juni 1961, satelit Transit 4A diluncurkan oleh Ablestar. Satelit tersebut meledak di luar angkasa dan menambah 300an pecahan-pecahan sampah yang menggantung dan mengambang di angkasa.

Sejauh ini, jumlah pecahan sampah yang bisa dilacak mulai dari seukuran buah semangka hingga seukuran mesin roket sudah mencapai lebih dari 9000 puing. Pada tahun yang sama, kepingan-kepingan sampah luar angkasa kembali bertambah. Hal itu dikarenakan meledaknya sebuah roket balistik milik China.

Pada tahun 2012, sekitar 23.000 obyek di luar angkasa dengan ukuran diameter lebih dari 5 cm yang bisa dilacak oleh US Space Surveillance Network. Sementara itu, sejumlah sampah yang berukuran kurang dari 1 cm, seperti sekrup hingga serpihan cat sudah lebih dari setengah juta.

Begitu banyak ide yang telah dicetuskan untuk menjaring sampah luar angkasa ini. Salah satunya dengan menggunakan jaring raksasa yang bisa dioperasikan di luar angkasa, dan Teleskop Laser yang bisa mencari sampah luar angkasa, serta Vacuum Cleaner otomatis yang bisa mengolah sampah luar angkasa.

Tidak ada komentar