5 Ritual Paling Mengerikan Yang Ada di Dunia

Di dunia ini ada banyak ritual kuno yang dilakukan untuk sebuah alasan tertentu, dari mulai adat istiadat, keagamaan, hingga ritual yang sengaja dilakukan untuk membuktikan suatu hal, salah satunya terkait dengan keimanan, kekuatan, dan kedewasaan seseorang.
Saat berlangsungnya prosesi ritual, ada dari sebagaian orang (pelaku ritual) yang terpaksa harus menahan rasa sakit ketika menjalani ritual tersebut.
Salah satu ritual yang bisa dikatakan exstrem, mengerikan, dan menyeramkan itu antara lain,
Ritual Ashura Syiah

Ritual Ashura merupakan salah satu ritual tahunan yang bisa dibilang cukup exstrem dan menyeramkan. Ritual ini biasa dilakukan oleh para Penganut Agama Islam dari golongan kaum Syiah di seluruh dunia.
Menurut catatan sejarah, asal-usul ritual ini berawal dari kisah meninggalnya (wafatnya) cucu Rasulullah (Nabi Muhammad saw) yang bernama Sayidina Husein.
Saat itu, Imam Husein telah wafat dan syahid pada salah satu pertempuran berdarah di Karbala pada abad ke-7. Untuk mengenang cucu Rasulullah ini, para penganut Islam Syiah melakukan sebuah ritual yang dikenal dengan nama Ashura.
Dalam ritual ini, orang-orang Syiah akan melakukan sebuah tindakan extrem dan melukai dirinya sendiri dengan sejumlah senjata tajam, seperti rantai besi, pisau, belati, pedang dan senjata lainnya hingga tubuh mereka bersimbah darah.
Sejumlah orang yang hadir dalam ritual tahunan ini kemudian larut dalam kesedihan, seperti meratapi sebuah kenyataan dan penyesalan yang berujung pada tangisan dikarenakan mereka tidak bisa menolong Sayidina Husein, serta tidak bisa ikut berjihad dan berperang dalam pertempuran paling berdarah itu.
Kaum Syiah percaya, bahwa ritual tahunan yang bernama Ashura ini bisa mengampuni dan menghapus dosa-dosa mereka di hadapan Tuhan.
Ritual Okipa

Ritual Okipa adalah salah satu ritual kuno yang dilakukan oleh suku Mandan Indian. Ritual ini diawali dengan sebuah tari-tarian tradisional bernama Bison, kemudian diikuti oleh atraksi sebuah pengorbanan diri yang dikenal sangat menyiksa dan sadis.
Para pelaku ritual merupakan seorang prajurit suku yang dipaksa untuk menunjukkan keberanian mental dan fisik mereka, serta membiarkan para arwah nenek moyang memasuki jasad dan raga mereka.
Para prajurit yang menjalani Ritual Okipa ini merupakan seorang pemuda yang dalam pelaksanaannya harus menjalani puasa garingan, seperti tidak makan, minum, dan tidur selama 4 hari berturut-turut. Kemudian mereka dibawa ke sebuah gubug (kemah) dimana mereka harus duduk dengan wajah selalu tersenyum, meskipun kulit dada dan bahu mereka ditusuk oleh besi (semacam kail pancing berukuran lebih besar).
Setelah itu, para prajurit yang melakukan ritual ini digantung di sebuah atap (gubug atau kemah) sampai pingsan dan tidak sadarkan diri. Sejumlah prajurit yang pingsan ini kemudian di turunkan dari tempat penggantungan, lalu dibawa ke bawah dan dibiarkan sampai terbangun.
Setelah mereka terbangun, para prajurit ini diminta oleh kepala suku untuk memotong jari kelingkingnya sendiri.
Dikalangan Suku Mandan Indian, ritual ini dipercaya bisa menghubungkan mereka dengan arwah para leluhur (nenek moyang) serta mendapatkan keselamatan dan keberkahan di dunia.
Ritual Nagol (Land Diving)

Mungkin kita pernah mendengar tentang olahraga exstrem Bungee Jumping yang dikenal bisa memacu adrenalin. Olahraga ini merupakan salah satu olahraga paling aneh dan penuh dengan tantangan, dimana para pelaku olahraga ini harus meloncat dari ketinggian dengan diikat oleh sebuah tali pengaman.
Namun di sebuah wilayah di belahan dunia lain, aktivitas seperti Bungee Jumping ini merupakan salah satu dari ritual kuno yang secara turun-temurun telah diwariskan, bahkan merupakan bagian dari prosesi adat.
Ritual yang bisa dibilang exstrem dan mirip dengan atraksi ini telah dilakukan oleh penduduk Vanuatu. Vanuatu adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di selatan Samudera Pasifik.
Hampir setiap tahun, tepatnya pada bulan April sampai Juni, sejumlah penduduk yang tinggal di bagian selatan Pulau Pentecost di Vanuatu akan mengadakan salah satu ritual atau upacara adat yang bisa dibilang sangat spektakuler, memicu adrenalin, dan menantang maut yang pernah ada di dunia.
Oleh para penduduk, ritual atau upacara adat ini biasa disebut dengan Nagol. Selama berlangsungnya prosesi adat atau ritual Nagol, para pria akan naik kesebuah menara yang terbuat dari kayu setinggi 30 meter setelah itu melompat ke bawah.
Ritual Nagol ini tanpa menggunakan peralatan keselamatan apapun. Mereka hanya mengikatkan sebuah akar tanaman yang dirangkai memanjang pada kedua pergelangan kaki mereka sebagai penahan.
Menurut keterangan dari warga setempat, upacara adat atau ritual Nalgol ini dipercaya bisa membersihkan jiwa dan menjernihkan pikiran mereka.
Ritual Mati Dalam Keadaan Beku

Salah satu kisah yang paling fenomenal dan begitu terkenal mengenai orang Eskimo adalah praktek aneh yang mereka lakukan ketika sakaratul maut, tepatanya saat mereka akan menghadapi kematian di usia tua.
Dalam kondisi seperti ini, orang-orang Eskimo akan melakukan sebuah ritual unik dan aneh dengan cara membawa calon jenazah (orang yang diprediksi akan meninggal dunia) keluar dari kawasan pemukiman mereka, kemudian dibiarkan sendiri di kawasan sekitar laut hingga membeku dan ajal menjemputnya.
Orang-orang Eskimo percaya, bahwa selain di bumi masih ada dunia lain yang telah menanti mereka, tepatnya setelah mereka mati (meninggal dunia).
Mereka juga meyakini, bahwa setelah mereka mati (meninggal dunia) maka para anak akan mengirim orang tua mereka untuk pergi ke alam baka dengan cara yang terhormat dan bermartabat tanpa menjadi beban bagi keluarganya.
Ritual Penyaliban

Sebuah ritual aneh dan exstrem berupa penyaliban sejumlah orang telah menjadi sebuah tradisi tahunan. Tradisi penyaliban tersebut dilakukan oleh belasan pengikut Agama Kristen Khatolik di Filipina.
Bagi masyarakat setempat, tradisi penyaliban ini dilakukan sebagai tindakan menapaktilas kembali kisah penyaliban Yesus Kristus. Tradisi exstrem ini biasa dilakukan pada peringatan hari paskah, tepatnya pada Jumat Agung di Pampanga, Filipina.
Pada hari itu, para pengikut setia Kristen Khatolik dengan sengaja memaku kaki dan tangan mereka pada salib kayu, sementara yang lainnya akan mencambuk dirinya sendiri sambil berjalan tanpa mengenakan alas kaki melewati sejumlah desa yang dipercaya dan diyakini sebagai ungkapan permohonan ampun atas dosa-dosanya.
Tradisi ini juga telah menuai pro dan kontra, bahkan ada dari sejumlah gereja yang menolak ritual atau tradisi penyaliban ini dikarenakan berbagai alasan.
Akhir kata, semoga kita dapat memetik sebuah pelajaran. Betapa beruntungnya kita yang hidup di zaman modern dan di dunia yang tak terasing ini, dimana teknologi informasi telah memberitahukan kepada kita tentang beraneka ragamnya dunia beserta kehidupan para penghuninya.
Tidak ada komentar