Breaking News

Desa Tua Atlit Yam Ditemukan di Dasar Laut Haifa, Israel


Tidak jauh dari pantai, di laut Mediterania Haifa Israel telah ditemukan reruntuhan kuno Situs Atlit Yam. Atlit Yam adalah sebuah desa tua yang tenggelam didasar laut, terletak pada kedalaman 8-12 meter di bawah permukaan air laut, seluas area 40.000 meter persegi. Situs Atlit Yam ini ditemukan oleh Arkeolog Ehud Galili.

Situs Atlit Yam merupakan situs megalitikum berusia 9.000 tahun yang masih terjaga dengan sangat baik karena terlindung oleh pasir di dasar laut.

Situs yang terletak di bawah laut Mediterania ini telah mengungkap sebuah sumur air tawar kuno berusia 7.500-9000 tahun dari sebuah desa tua zaman Neolitik. Di sekitar sumur juga telah ditemukan beberapa peninggalan dari jaman megalitikum, antara lain ;
  • Lingkaran batu misterius yang masih berdiri.
  • Puluhan kerangka manusia.
  • Beberapa artefak yang terbuat dari batu, tulang, kayu dan batuan api.
  • Sejumlah rumah dan  dinding.
  • Tempat ritual.
  • Area berbatu dan struktur  megalitikum.
  • Lebih dari 6000 flora dan fauna, seperti tulang ikan, domba, babi, anjing, dan tulang hewan ternak lainnya juga ditemukan di sekitar sumur tua ini.
  • 7 monumen batu megalitikum yang tingginya antara 1-2 meter. Berat bebatuan ini mencapai 600 kilogram dan ditata membentuk lingkaran. Bebatuan ini memiliki ukir-ukiran dan dulunya di buat mengitari sebuah sumber mata air. Para ahli percaya tempat ini dulunya merupakan lokasi dilaksanakannya ritual air.
Menurut para ahli, temuan ini berasal dari sebuah pemukiman pra-logam dan pra-tembikar yang berada di situs Kfar Samir, Haifa, Israel.

Beberapa tim peneliti dari Universitas Flinders Australia, Universitas Haifa, dan Israel Antiquities Authority, telah melakukan riset dan penelitian tentang struktur Atlit Yam yang tenggelam ini dengan menggunakan fotogrametri, dengan harapan dapat memperoleh informasi tentang kehidupan masyarakat kuno melalui desa tua yang telah ditemukan ini. Sumur ini diperkirakan telah dijadikan sebagai sumber air tawar bagi masyarakat desa tua tersebut.

Menurut Arkeolog Kelautan, Jonathan Benjamin dari Flinder University, 
“sumur  air tawar ini sangat berguna bagi arkeologi Neolitik, karena setelah sumur tua ini tidak digunakan, masyarakat menggunakannya sebagai tempat sampah.”.

Setelah permukaan laut mulai naik dan menyebabkan air sumur yang semula tawar berubah menjadi asin, dan akhirnya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah seperti tulang hewan dan sisa makanan. 

“ini merupakan temuan yang luar biasa bagi para arkeolog, karena berarti kita dapat mengetahui tentang kehidupan masyarakat ketika itu melalui sampah yang dibuang oleh masyarakat prasejarah di desa tua ini, termasuk tulang hewan, serat tanaman, dan alat –alat yang mereka gunakan, hal ini berguna untuk mengetahui tentang bagaimana kehidupan peradaban kuno, bagaimana mereka berburu dan apa yang mereka makan,” kata Benjamin.

Hasil sample inti dari situs Kfar Samir ini akan memberikan gambaran secara lebih jelas  mengenai makanan jaman mediterania awal, dan sistem perdagangan yang terjadi di desa tua ini. Para peneliti berharap akan menemukan alat-alat yang terbuat dari batu, jarum yang terbuat dari tulang, biji-bijian, serat tanaman, dan bahan organik lainnya.

Benjamin mencatat, “bahwa lokasi ini mungkin merupakan pusat produksi minyak zaitun tertua di dunia. Berdasarkan sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Archaeological Science menggambarkan tentang ribuan batu zaitun yang hancur dan bukti awal tentang teknologi produksi minyak zaitun yang ditemukan di lubang-lubang di situs prasejarah pada tahun 1990-an.”


Pada penelitian tahun 2008, di sekitar sumur di tengah-tengah desa tua Atlit Yam telah ditemukan sebuah temuan baru, berupa tulang bayi, tulang anak, dan tulang seorang wanita. Bahkan para peneliti telah menemukan jejak lebih dari 100 spesies tanaman yang tumbuh di lokasi atau dikumpulkan dari alam bebas, dan sebuah tulang hewan liar yang dijinakkan. 

Bagi para ahli, arkeolog, dan sejarawan, informasi yang di dapat dari situs prasejarah ini sangat penting, terutama untuk mengetahui banyak hal tentang kehidupan manusia prasejarah, khususnya di sekitar lokasi penemuan desa tua Atlit Yam ini. Hal lain yang penting dalam situs Atlit Yam adalah penemuan penyakit tuberkolosis. Disinilah tempat ditemukannya kasus tuberkolosis pertama di bumi.

Tidak ada komentar