Breaking News

Kota Kuno Misterius Ditemukan di Tengah Laut


Para arkeolog telah menemukan sebuah kota kuno yang letak dan lokasinya berada pada suatu tempat terpencil, tepatnya di sebuah pulau di tengah laut, di samudera Pasifik. Kota ini tidak dapat di akses, namun dengan bantuan dari teknologi modern, sebuah kota misterius dengan peradaban kuno yang telah lama menghilang dapat ditemukan. Kota kuno misterius dengan segala sisa-sisa peradabannya telah tertangkap kamera satelit dari ruang angkasa.

Berdasarkan data dan gambar yang berhasil diambil dari citra satelit, pulau ini menunjukkan keterpencilan kota yang berada pada 4.032 km dari Los Angeles dan 2.574 km dari Australia.


Ketika ditelusuri oleh para ahli serta melibatkan tim arkeolog, ternyata pulau tersebut benar-benar ada. Di lokasi tersebut, para arkeolog menemukan sebuah kota kuno, tepatnya di kepulauan Mikronesia. Terletak terpisah di antara pulau utama Pohnpei dan pulau Temwen.

Menurut keterangan dari para ahli, kota ini terdiri dari 97 blok geometris besar yang dibangun diatas sebuah Laguna. Pulau-pulau yang berada disekitarnya dipisahkan oleh beberapa saluran udara dan dilindungi oleh dinding-dinding lautan. Bahkan ada dari kalangan para arkeolog yang menghubungkan dan membandingkan pulau ini dengan Kota Atlantis yang hilang.

Dr. Patrick, salah satu anggota dari tim arkeolog mengatakan, “mengapa seseorang membangun kota ditengah lautan? Mengapa disini yang begitu jauh dari peradaban lain yang dikenal?”


Satu dari dua kota misterius ini bernama Nan Madol. Secara bahasa Nan Madol mempunyai arti di antara ruang. Kota ini telah mengejutkan para ahli dan tim arkeolog, bahkan telah membuat para peneliti merasa kebingungan.

George Kourounis, seorang penjelajah pulau mengatakan, “pulau-pulau kecil ini berjumlah 97, mereka sangat mirip dan berbentuk geometris.” 


Para ahli menjelaskan, bahwa pulau-pulau terpencil tersebut dihuni oleh ras/suku kuno yang tidak diketahui dan tidak dikenal. Jumlah penduduk ras/suku kuno tersebut diperkirakan sekitar 1000 orang.

Kota kuno tersebut kemungkinan berasal dari peradaban yang telah hilang, kemudian muncul kembali ditengah-tengah peradaban modern seperti sekarang ini. Namun sebagian dari para peneliti menduga, bahwa peradaban tersebut berasal dari abad ke-1 atau abad ke-2 masehi.

Menurut para peneliti, pada abad ke-8 dan ke-9 pembangunan islet (pulau kecil) ini mulai dilakukan, namun arsitektur megalit kemungkinan baru dimulai pada abad ke-12 atau awal abad ke-13 masehi. Kota kuno ini kemungkinan merupakan tempat kediaman khusus bagi para bangsawan/ningrat dan digunakan untuk upacara keagamaan atau ritual adat kuno.

Dr. Karen Bellinger, salah satu anggota dari tim arkeolog mengatakan, “luar biasa satelit bisa menemukan kota ini. Terlihat ada dinding setebal 7,62 meter dan dinding lainnya setebal 5 meter.”


Kota kuno Nan Madol ini dikelilingi oleh tembok raksasa yang diperkirakan tersusun dari 250.000.000 batu. Struktur bangunan di kota ini dibangun dari bebatuan monolit seberat 5 sampai 50 ton, yang kemungkinan didatangkan dari pulau-pulau di sekitarnya. Tembok batu raksasa ini meliputi wilayah sepanjang 1,5 km dan selebar 0,5 km. 

Nan Madol merupakan reruntuhan kota kuno yang terletak di sebelah timur Pulau Pohnpei, di distrik madolenihmw, federasi Mikronesia. Di sekitar pulau ini terdapat beberapa pulau kecil yang terhubung oleh jaringan kanal, berjumlah seiktar 100 pulau.

Sebelumnya kota ini dijadikan sebagai ibukota  dari Dinasti Saudeleur hingga sekitar tahun 1628. Menurut legenda, Dinasti Saudeleur telah berkuasa selama kurang lebih 500 tahun. Dinasti ini jatuh pada tahun 1500an. Saat itu kota Nan Madol bernama Soun Nan – Leng yang mempunyai arti karang surga. 


Selain dikenal sebagai kota misterius dari kegelapan, kota ini juga sulit di akses dikarenakan letaknya yang berada jauh disebuah pulau terpencil ditengah laut, di Samudera Pasifik. Menurut beberapa riwayat, kota kuno tersebut dikenal berhantu, bahkan beberapa orang menyebutnya sebagai kota hantu atau kota iblis. Sedangkan reruntuhan kota kuno Nan Madol dijuluki sebagai “Vanesia di Pasifik”.

Tidak ada komentar