Breaking News

Misteri Munculnya Kota Villa Epecuen Setelah Tenggelam Selama 25 Tahun


Setelah tenggelam selama 25 tahun di kedalaman laut, sebuah kota kecil (desa) yang berdiri di sepanjang tepian Lago Epecuen muncul kembali. Kota kecil (desa) ini berada di wilayah Argentina, sekitar 600 kilometer barat daya Buenos Aires.

Lago Epecuen merupakan sebuah danau gunung dan memiliki kadar garam yang sangat tinggi sehingga berbeda dengan danau gunung lainnya. Kadar garam disini sekitar 10 kali lebih tinggi dari laut manapun, serta nomor 2 di dunia setelah Laut Mati.

Menurut legenda, asal-usul terbentuknya danau Lago Epecuen berasal dari air mata seorang kepala suku yang menangis untuk rasa sakit dari kekasihnya. Secara bahasa Epecuen mempunyai arti musim semi abadi atau keabadian di musim semi.


 
Selama berabad-abad, air danau Lago Epecuen dikenal memiliki kekuatan terapi yang ajaib, serta dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti depresi, anemia, rematik, penyakit kulit, bahkan bisa mengobati diabetes.

Pada akhir abad ke-19, beberapa warga dan sejumlah pengunjung mulai berdatangan ke Villa Epecuen. Bahkan diantaranya ada yang menetap dan mendirikan tenda-tenda  di tepi danau. Seiring berjalannya waktu, Villa Epecuen kemudian berubah menjadi sebuah desa pegunungan yang begitu damai dan sejahtera, serta menjadi tempat pemukiman bagi sejumlah masyarakat.

Hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama, desa ini telah memiliki jalur kereta api yang menghubungkannya ke Buenos Aires. Dikarenakan keindahan alamnya dan kabar mengenai adanya terapi penyembuhan untuk mengobati berbagai macam penyakit, desa ini menjadi salah satu resor wisata di Argentina yang ramai pengunjung. 


Sekitar tahun 1960-an, beberapa wisatawan yang berasal dari negara-negara di Amerika Selatan dan Dunia secara berbondong-bondong mendatangi Villa Epecuen. Jumlah mereka mencapai 25.000 orang dan hampir setiap tahun selalu mendatangi desa ini. 

Tujuan para wisatawan tersebut bervariasi, salah satunya untuk menikmati indahnya pemandangan alam dan yang lainnya untuk berendam dalam air garam yang dikenal bisa mengobati serta menyembuhkan beberapa macam penyakit.

Pada tahun 1970-an, Villa Epecuen telah mencapai puncak kejayaannya. Saat itu, jumlah penduduk desa diprediksi telah mencapai angka 5.000 orang. Bahkan 300 jenis usaha telah berkembang pesat di desa tersebut, antara lain hotel, hostel, spa, mall, pertokoan, kerajinan tangan, dan museum. 

Namun dalam waktu yang hampir bersamaan, cuaca di Villa Epecuen mengalami perubahan. Selama bertahun-tahun, musim hujan di desa tersebut menjadi lebih lama dan memberikan hujan yang lebih banyak dari biasanya. Hal tersebut sangat mempengaruhi kondisi alam yang berupa perbukitan dan perekonomian di wilayah Lago Epecuen.


Pada tanggal 10 November 1985, volume air dengan skala besar telah menerobos bendungan dan membanjiri sebagian besar wilayah di Villa Epecuan. Saat itu, Ketinggian air mencapai 4 meter lebih dan menenggelamkan hampir seluruh desa. Bahkan pada tahun 1993, air bah banjir tersebut secara perlahan telah membanjiri dan menenggelamkan desa hingga 10 meter di bawah air.

25 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, cuaca di wilayah Epecuan kembali mengalami perubahan dan mengalami musim kemarau (kekeringan) yang sangat panjang. Bahkan genangan air yang memenuhi dan membanjiri beberapa tempat di Lago Epecuan, perlahan-lahan mulai surut.  Hingga akhirnya beberapa bangunan desa yang terendam air mulai terlihat dan muncul kembali di permukaan daratan. 


Setelah peristiwa tersebut, tidak ada warga yang mau kembali ke desa, kecuali hanya satu orang yang bernama Pablo Novak (81 Tahun), yang saat ini menjadi satu-satunya penduduk Villa Epecuen. 

Pablo Novak berkata, “saya baik-baik saja disini, meskipun saya sendirian. Saya membaca Koran, dan saya selalu mengenang kota ini pada masa keemasannya di tahun 1960-an dan 1970-an.”


Untuk kesekian kalinya alam menunjukkan misterinya, keajaibannya dan keanehannya. Sebuah peristiwa yang begitu unik, diluar nalar logika, menyedihkan, namun juga menakjubkan dan bersejarah. 

Mungkin peristiwa ini mirip dengan kejadian yang terjadi di India, ketika sebuah kota menghilang secara misterius ditelan tsunami, kemudian muncul kembali setelah ribuan tahun lamanya. Atau tragedi  Tsunami Aceh pada tahun 2004 silam yang telah meluluh-lantakkan seluruh isi kota beserta para penduduknya.

Tidak ada komentar