Breaking News

Peninggalan Kaum Tsamud, Umat Nabi Shaleh as


Kaum Tsamud dikenal sebagai salah satu suku kuno Arabia yang diperkirakan hidup pada milenium pertama, sekitar tahun 3000 SM. Pada masa keemasannya, daerah kekuasaan kaum Tsamud membentang hingga ke wilayah Petra (Yordania).

Berdasarkan literatur sejarah, kaum Tsamud berasal dari wilayah Arabia selatan yang kemudian pindah menuju kesebelah utara jazirah Arab. Mereka kemudian menetap di Sekitar Gunung Athlab, Madain Shaleh (kurang lebih 400 km utara Madinah, Arab Saudi). 

Selama ribuan tahun, sejumlah besar kaum Tsamud dikenal sebagai pengukir dan pemahat bukit yang handal. Mereka dikenal begitu ahli dalam memahat batu, gua, dan bukit untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Bahkan sejumlah gunung batu telah dirubah dan dibentuk menjadi istana, rumah, serta kuburan para petinggi kaum. 


Saat ini, sejumlah pahatan dan ukiran mereka masih bisa ditemui, salah satunya di Gunung Athlab dan hampir diseluruh jazirab Arab bagian tengah. 

Pahatan ukiran dan ornamen dari kaum Tsamud ini dikenal sangat halus, indah dan menakjubkan, sebuah maha karya yang jarang sekali ditemukan di sebuah padang gurun yang panas.

Secara Etimologi, kata Tsamud diambil dari salah seorang yang bernama lengkap Tsamud bin Amid bin Iram, yang namanya dinisbatkan sebagai pendiri klan sebuah kaum (suku bangsa). Nama lain dari Tsamud adalah Ashab Al-Hijr (Penduduk Al-Hijr).

Menurut Kitab Suci Al-Quran, Tsamud merupakan sekelompok kaum dimana Nabi Shaleh as berasal dan diutus oleh Allah swt untuk kaum tersebut. 

Al-Quran juga menjelaskan, bahwa kaum Tsamud adalah kaum yang berkuasa setelah berakhirnya kaum Ad yang ahli dan rajin dalam memahat bukit dan gua untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. 

Tsamud juga dikenal sebagai kota yang aman, yang disekitarnya terdapat sumber mata air, pepohonan dan sejumlah perkebunan kurma. 

Meskipun demikian, Tsamud termasuk kedalam salah satu kaum yang mendustakan Nabinya, sehingga kaum tersebut dibinasakan dengan bencana alam berupa gempa bumi yang begitu dahsyat dan serangkaian hujan guntur/petir serta angin puting beliung.


 
Dikisahkan dalam Al-Quran, “pada zamannnya, kaum Tsamud memiliki keahlian arsitektur yang begitu luar biasa. Nabi Shaleh as, seorang Nabiyullah ke-5 dari 25 Nabi dan Rasull yang diutus oleh Allah swt mengajak mereka (kaum Tsamud) untuk bertauhid. Namun, kaum Tsamud tidak mau menerima Nabi Shaleh as dan lebih memilih kemusyrikan yang saat itu sedang marak di jazirah Arabia. Kaum Tsamud bukan hanya menolak ajaran Tauhid, mereka juga meminta tanda dan mukjizat bahwa Nabi Shaleh as adalah seorang Rasull dan utusan Allah swt. Saat itu, kaum Tsamud meminta kepada Nabi Shaleh as agar menghadirkan seekor unta betina yang di munculkan dari celah bukit bebatuan. Dikarenakan hal itu, kemudian Nabi Shaleh as berdoa dan meminta kepada Allah swt. Ternyata doanya dikabulkan, dan keluarlah seekor unta betina dari celah bukit bebatuan. Setelah mukjizat itu hadir, Nabi Shaleh as berpesan kepada kaum Tsamud supaya tidak menyakiti unta betina yang muncul dari celah bukit bebatuan tersebut. Tapi kaum Tsamud tetap mendustakannya, bahkan membunuh mukjizat unta betina tersebut.  Dikarenakan hal itu, akhirnya  Allah swt murka dan mengadzab kaum Tsamud dengan cara membinasakannya dari muka bumi.”

“Dan sesungguhnya penduduk kota Al Hijr telah mendustakan Rasull-rasull.” (QS. Al-Hijr 15 : 20)

Seolah-olah mereka belum pernah berdiam ditempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.” (QS. Hud 11 : 68)

“Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud.” (QS. Qaf 50 : 12)
Penduduk kota Al-Hijr merupakan kaum Tsamud yang terletak di wilayah Wadi Qura antara Madinah dan Suriah. 

Kaum ini telah dibinasakan oleh serangkaian bencana alam berupa gempa bumi, angin puting beliung, dan hujan guntur/petir, yang telah membuat mereka binasa tak bersisa dan hancur lebur tanpa bekas, seakan-akan mereka tidak pernah ada.                 
Saat ini, yang tersisa hanyalah sejumlah rumah dan istana gunung batu sebagai maha karya kaum Tsamud. Sebuah karya seni berasitektur tinggi dengan ornamen klasik yang dibuat dengan cara dipahat oleh tangan-tangan manusia di masa yang telah lalu.

Tidak ada komentar