Petroglyphs, Batu Lukis Zaman Es Ditemukan di Afrika
Sebuah batu lukis (Petroglyphs) dari awal sejarah seni bebatuan ditemukan di Afrika Utara, tepatnya di Desa Qurta, Mesir, oleh para peneliti Belgia dan Yale University, Amerika Serikat.
Petroglyphs tersebut diperkirakan berasal dari masa 15.000 tahun yang lalu atau zaman Plestocene (zaman es). Penemuan itu didapat setelah melalui penelitian terhadap sedimen yang melumuri batu lukis.
Lukisan yang tedapat di bebatuan tersebut menggambarkan beberapa hewan yang berada di wilayah Qurta, seperti gambar anjing, serigala, burung, rusa, kijang, jerapa, dan kerbau yang merupakan salah satu satwa liar di kawasan Afrika.
Batu lukis (Petroglyphs) secara jelas menggambarkan sejumlah hewan yang ada di kawasan Qurta, kemungkinan hewan-hewan yang dilukis dalam bebatuan tersebut merupakan binatang buruan dan hewan peliharaan manusia purba pada masa zaman es.
Pada tahun 1960, para arkeolog Kanada pernah melihat keberadaan situs Petroglyphs tersebut, namun akhirnya dilupakan dan direlokasi lewat misi peneliti Belgia yang kemudian penemuannya di umumkan dalam Project Gallery of Antiquity pada tahun 2007.
Menurut para ahli, penemuan bebatuan dari zaman es (Petroglyphs) merupakan suatu hal baru, tapi temuan ini bukan berarti merupakan sebuah penemuan yang belum pernah diduga sebelumnya.
Berdasarkan catatan sejarah, penemuan plakat baru dengan motif hewan di permukaannya yang telah berumur sekitar 26.000 tahun juga pernah ditemukan pada tahun 1969 di sebuah gua di Namibia.
Pada tahun 1999 dan 2000, sebuah pahatan geometris yang terdapat diatas lempengan berwarna kuning tua juga ditemukan di situs purbakala, lokasinya di tepi pantai Afrika Selatan. Bahkan penemuan ini diperkirakan telah berumur sekitar 75.000 sampai 100.000 tahun.
Dari beberapa temuan berupa batu lukis (Petroglyphs) yang telah ditemukan, para ahli menduga bahwa di masa lalu, tepatnya pada zaman es di kawasan Afrika Utara telah dihuni oleh sejumlah manusia purba yang kemungkinan merupakan leluhur asli bangsa Afrika saat ini.
Saat itu, leluhur asli bangsa Afrika mungkin telah memahami seni berburu dan seni lukis pada sebuah batu. Bahkan ada kemungkinan, bahwa mereka telah mengerti dan memelihara hewan peliharaan yang di fungsikan untuk berjaga serta menemani mereka berburu, seperti hewan anjing/serigala yang juga dilukis di dalam bebatuan tersebut.
Tidak ada komentar