Breaking News

Tabrakan Dua Matahari di Abad ke-3


Pada abad ke-3 Masehi, sekitar tahun 1.800 yang lalu, kekaisaran Han di China telah terpecah menjadi tiga kerajaan. Dalam waktu yang hampir bersamaan, kebudayaan Suku Maya di Amerika Tengah sedang memasuki masa-masa kejayaannya. Sedangkan di Italia, kekaisaran Romawi menghadapi anarki, saat itu kebanyakan penduduk bumi masih menganut ajaran politeisme, yang menjadikan dewa sebagai sesembahan dan penguasa alam semesta.

Pada waktu itu telah terjadi peristiwa alam yang luar biasa. Saat itu telah terjadi tabrakan antara dua matahari dalam konstelasi Cygnus.

Ketika peristiwa alam tersebut terjadi tidak ada penduduk bumi yang bisa melihat tabrakan dua matahari tersebut, dikarenakan jaraknya yang kurang lebih 1.800 tahun cahaya. Itu berarti cahaya yang ditimbulkan oleh tabrakan dua matahari, baru akan mencapai bumi 1.800 tahun kemudian.

Di Alam Semesta, termasuk galaksi kita, begitu banyak terdapat sistem matahari ganda, dimana dua atau lebih matahari mengorbit satu sama lainnya.

Bintang-bintang atau matahari tersebut ada kalanya bertabrakan, dan itu merupakan suatu gejala yang sudah diamati sejak lama oleh para ahli astronomi di seluruh dunia.

Para pakar astronomi menjelaskan, tabrakan yang terjadi hampir dua ribu tahun lalu itu, akan bisa dilihat dengan mata telanjang dalam waktu tidak lama lagi.

Para ahli astronomi mengatakan, tabrakan dua matahari itu akan bisa dilihat dari bumi pada tahun 2022. Larry Molnar, seorang pakar astronomi dari Calvin College di negara bagian Michigan berkata, 
"cahaya terang yang disebabkan disebabkan tabrakan matahari itu akan tampak sebagai benda paling cerah di langit pada malam hari. Kedua matahari itu mengorbit satu sama lainnya dalam jarak yang cukup dekat, dan telah melakukannya selama berjuta-juta tahun. Tapi makin lama kecepatan orbit mereka terus bertambah, dan jarak antara mereka semakin dekat. Hal itu menyebabkan kedua matahari dalam konstelasi Cygnus akhirnya bertabrakan dan menghasilkan energi  yang luar biasa."

Hampir lebih dari 80 persen, bintang atau matahari yang termasuk dalam galaksi kita merupakan kategori bintang ganda, yang di dalamnya terdiri dari dua matahari atau lebih yang mengorbit satu sama lainnya.

Jika ada dua matahari dalam sistem tata surya kita, kemungkinan kehidupan di bumi seperti yang kita ketahui sekarang tidak akan ada, dikarenakan suhu yang terlalu panas.

Kalaupun ada kehidupan di bumi, mungkin kehidupan itu akan musnah dan binasa, apabila kedua matahari tersebut bertabrakan dan menghamburkan energi yang akan membakar semua planet  yang ada di sekitar  dan di sekelilingnya.

Tidak ada komentar