Breaking News

Misteri dan Mistis Pulau Biawak, Indramayu Cirebon


Di Indramayu Cirebon, Indonesia, terdapat sebuah pulau yang begitu terkenal dan sangat fenomenal. Pulau ini dikenal masyarakat sebagai Pulau Biawak, karena di pulau ini terdapat banyak sekali hewan biawak liar yang berkeliaran. Selain dikenal karena pemandangannya yang indah dan tempatnya yang masih alami, pulau ini juga sering disamakan dengan Pulau Komodo serta menjadi objek wisata di kawasan Indramayu. Namun di balik keindahan dan kealamiannya, pulau ini juga memiliki sisi mistis yang cukup kental dan sering di jadikan sebagai tempat untuk mencari jalan keluar dari segala macam masalah kehidupan (Pesugihan).

Pulau Biawak merupakan salah satu pulau yang mempunyai ciri khas tersendiri. Di pulau ini banyak ditemukan hewan biawak liar atau Varanus Salvator. Hewan Biawak ini mirip seperti komodo tapi berukuran lebih kecil. Pulau ini juga dikenal dengan sebutan Pulau Rakit, Pulau Menyawak, atau Pulau Bompyis. Tempat ini seperti hutan kecil yang berada pada sebuah pulau, hal ini dikarenakan banyaknya pepohonan tinggi yang tumbuh di sekitar kawasan pulau, sehingga terlihat seperti hutan rimba.

Secara administratif, Pulau Biawak termasuk kedalam wilayah Desa Pabean Ilir, Kabupaten Indramayu. Pulau ini terletak di lepas pantai Laut Jawa, kurang lebih 40 km di sebelah utara Indramayu, Cirebon. Luasnya sekitar 120 hk, terdiri dari 80% hutan bakau dan 40% hutan pantai. Pulau Biawak termasuk dalam kategori hutan perawan, karena pulau ini masih alami dan terjaga dengan sangat baik.


Di Pulau Biawak ini terdapat sebuah mercusuar berumur 138 tahun. Mercusuar ini di bangun pada masa penjajahan Belanda oleh pemerintahan ZM Willem III pada tahun 1872. Hingga saat ini, mercusuar tersebut masih berdiri kokoh dan terjaga dengan baik, walaupun telah beberapa kali mengalami perbaikan. Tinggi mercusuar ini kurang lebih sekitar 65 meter dan dilengkapi dengan lampu suar bertenaga surya. 

Menurut penjaga pulau, hewan Biawak disini bukan hewan Biawak biasa. Salah satu kelompok dari hewan Biawak tersebut merupakan peliharaan nyonya Belanda yang dahulu mendiami dan tinggal di pulau ini. Kelompok hewan tersebut diyakini masih ada, tetapi jarang di jumpai atau mistis. Bahkan arwah nyonya Belanda tersebut di percaya sebagai salah satu penunggu di Pulau Biawak ini.
Hewan Biawak peliharaan nyonya Belanda ini mempunyai ciri dan corak kalung yang berbeda-beda di lehernya. Populasi Biawak di pulau ini kurang lebih sekitar 300 ekor dan setiap pagi hilir mudik mencari makanan, seolah-olah sudah berteman baik dengan manusia di sekitarnya. 

Di pulau ini juga terdapat beberapa makam Belanda yang tidak dikenal, kemungkinan adalah makam tentara pasukan Belanda  yang ditugaskan untuk menjaga Pulau Biawak tersebut.
Menurut cerita dari masyarakat sekitar, di pulau ini terdapat sebuah vila yang merupakan bekas peninggalan nyonya Belanda pada masa penjajahan. Nyonya Belanda tersebut tinggal dan mendiami Pulau Biawak ini hingga meninggal, bahkan makamnya juga berada disini. 

Jika malam kamis tiba, sering terdengar suara aneh yang datang dari pulau ini. Suara itu seperti suara wanita yang menjerit meminta tolong. Kejadian itu biasa terdengar pada pukul 24.00 atau tengah malam. Bahkan tidak sedikit dari para pengunjung wisatawan yang menemui dan mengalami hal-hal aneh ketika berada di pulau ini. Mereka mengatakan seperti ada sosok seorang wanita berpakaian putih yang berjalan sendirian di sekitar wilayah tersebut. Sosok wanita itu muncul dari arah makam Belanda, lalu berjalan menyusuri pulau dan menghilang di balik mercusuar yang ada di pulau tersebut. Menurut keterangan dari masyarakat, peristiwa tersebut sudah biasa dan telah terjadi selama bertahun-tahun.

Menurut cerita dari penjaga pulau, dia mengaku pernah melihat sesosok ular raksasa jelmaan dari Pusaka Dewi Nawang Wulan. Pusaka tersebut minta diberikan tempat, maka penjaga pulau memberikan suatu tempat, yaitu pembersihan suatu lokasi sebagai tempat pusaka tersebut. Sampai sekarang, tempat tersebut masih terjaga dan sosok ular tersebut sudah tidak pernah muncul lagi.

Ada cerita unik lainnya di Pulau Biawak ini, yaitu tentang keberadaan sumur yang airnya berwarna merah darah. Menurut cerita dari penjaga pulau, sumur ini dulunya tidak seperti ini. Dahulu sumur ini pernah dijadikan sebagai tempat ritual seseorang, tapi ritual tersebut mengalami kegagalan, entah karena suatu hal atau alasan apa. Setelah terjadinya peristiwa tersebut, air dari sumur ini berubah menjadi merah. 

Pernah suatu ketika penjaga pulau ini bermimpi dan seolah-olah menyuruhnya untuk menetralkan sumur tersebut. Dia membersihkan sumur tersebut dari semak belukar dan pohon-pohon besar. Tidak lama kemudian, setelah beberapa bulan berjalan, air sumur tersebut telah kembali berwarna jernih, kata penjaga pulau. 

Bahkan ada cerita yang lebih aneh lagi, hal itu terjadi ketika KKLD pulau Biawak ini akan di bangun. Pada saat itu, para pekerja bangunan datang dengan membawa peralatan serta bahan bangunan. Tapi, sebelum itu kepala proyek telah mendengar  suara dari gerombolan jin penunggu Pulau Biawak ini. Gerombolan jin itu tertawa dan bertepuk tangan di pinggir pantai seakan-akan ingin berniatan jahat. Saat itu para pekerja tidak mengetahui hal tersebut. Lalu kepala proyek menyuruh para pekerja itu agar kembali lagi ke pelabuhan dan membawa hewan kambing untuk ritual persembahan. Menurutnya pulau ini bukan tempat  sembarangan, pulau ini masih memiliki sisi gaib/mistis yang sangat kuat. Setelah itu para pekerja pulang kembali, padahal mereka belum mengerjakan apapun di pulau tersebut. Setelah kejadian tersebut, para pekerja tidak di ganggu lagi. Walaupun kadang-kadang ada sedikit gangguan,  tapi tidak terlalu parah. Sampai sekarang bangunan-bangunan pondok untuk para wisatawan masih berdiri, namun terlihat seperti kurang terawat.

Dari semua cerita tentang Pulau Biawak, mungkin kisah ini yang paling menarik, aneh, dan mistis. Menurut penjaga pulau, di Pulau Biawak ini juga sering dijadikan sebagai tempat untuk mencari jalan keluar dari segala macam masalah kehidupan atau  sering disebut sebagai pesugihan Jin mahluk halus. Banyak manusia-manusia sesat yang meminta pesugihan ini kepada penunggu pulau. Mereka percaya kalau Pulau Biawak dihuni oleh arwah nyonya Belanda, arwah pasukan tentara Belanda, ular jelmaan dari Pusaka Dewi Nawang Wulan dan jin-jin penunggu pulau. Semua mahluk halus tersebut diyakini dapat memberikan kekayaan secara instan dan dapat menyelesaikan segala macam masalah atau urusan duniawi mereka. Jika ada dari kalangan pengunjung atau wisatawan yang berniat untuk melakukan hal tersebut, penjaga pulau hanya bisa menasehati sebelum mereka melaksanakan niatnya tersebut. Tetapi menurut penjaga pulau, kebanyakan dari mereka datang dengan tekad yang bulat, dan tetap ingin melaksanakan niatnya untuk melakukan pesugihan di Pulau Biawak tersebut. 


Mungkin hanya itu sedikit kisah yang bisa diceritakan tentang Pulau Biawak. Sebuah pulau yang indah, memiliki nilai sejarah, unik dan menarik, serta memiliki sisi lain yang beraura mistis dan gaib.

Tidak ada komentar