Breaking News

Reruntuhan Kota Baia di Dasar Laut, Teluk Napoli Italia

 

Pada 2000 tahun yang lalu, Baia merupakan kota pusat hiburan, liburan, dan hedonisme, seperti Las Vegas di zaman sekarang. Baia menjadi salah satu peninggalan Bangsa Romawi yang telah berkuasa selama berabad-abad. Kota ini terletak di pesisir Barat Italia, berjarak sekitar 30 kilometer dari Napoli.

Ketika itu Baia terkenal akan mata air alaminya, dan resort pantainya yang mempunyai pemandangan indah. Bahkan  di Baia terdapat sebuah vila yang menakjubkan, bangunan vila tersebut di dirikan oleh Julius Caesar dan Kaisar Nero pada masa Kekaisaran Romawi, serta vila-vila mewah lainnya yang di dirikan di dekat pantai Baia oleh para pejabat Roma pada waktu itu.

Vila-vila mewah tersebut dilengkapi pemandian air panas dan kolam renang dengan ubin mozaik. Di Baia juga terdapat beberapa gua yang dipenuhi patung-patung dari marmer, salah satunya adalah patung Octavia Claudia (saudara perempuan kaisar Claudius) dan Ulysses,  serta sebuah kastil Jepang yang menjadi saksi bisu pertempuran 20.000 samurai pada masa lampau.


Setiap akhir pekan, banyak dari orang-orang kaya, penyair, pejabat dan bangsawan Romawi yang datang ke tempat ini. Mereka datang untuk berpesta, memanjakan hasrat liarnya, serta memenuhi nafsu duniawinya.

Bahkan banyak dari kalangan penjahat, militer dan jendral yang datang ke tempat ini hanya untuk menyelesaikan dan melaksanakan urusan gelapnya.

Selama kurang lebih 3 abad, masa kejayaan Baia akhirnya harus berakhir. Salah satu penyebabnya adalah kejatuhan Kekaisaran Romawi. Baia hancur setelah diserang oleh pasukan dari Bangsa Barbar, serta pasukan dari Kekhalifahan Arab, pada abad ke-8.

Baia benar-benar semakin hancur, setelah sebuah gunung berapi meletus, yang menyebabkan gempa bumi, tsunami dan naiknya permukaan air laut.

Peristiwa tersebut menyebabkan Baia tenggelam dan hilang ditelan lautan. Reruntuhan Baia dan bagian-bagiannya banyak yang tergeletak dan berserakan di kedalaman laut (Teluk Napoli Italia) sekitar 5-6 meter di bawah permukaan laut.

Selama berabad-abad, sejak zaman Kekaisaran Romawi, aktivitas vulkanik gunung berapi serta kenaikan dan penurunan permukaan bumi akibat aktivitas hidrotermal dan seismic telah menyebabkan sebagian besar Kota Baia dan reruntuhan bangunan kuno lainnya terdorong ke arah permukaan laut. Hal ini terjadi secara perlahan-lahan, hingga akhirnya tenggelam dan terkubur  di dasar lautan.






Tidak ada komentar