Breaking News

Kota Neapolis Ditemukan di Dasar Laut


Kota Neapolis merupakan sebuah kota dari era Kekaisaran Romawi kuno yang didirikan pada abad ke-5 SM. Kota ini telah ditemukan oleh para arkeolog di dasar laut, di dekat Kota Nabeul, sebelah timur laut Tunisia, Afrika Utara. 

Dalam bahasa Yunani, Neapolis berarti “Kota Baru”. Kota ini termasuk misterius, dikarenakan tidak adanya literatur Romawi kuno yang khusus mencatat, menulis dan menjelaskan tentang Neapolis.

Hal tersebut bukan tanpa sebab, menurut cerita yang berasal dari sejarah Kekaisaran Romawi, warga Neapolis tidak setia terhadap Kekaisaran Romawi. Sebelum dikuasai Romawi, warga Neapolis berpihak kepada Carthage selama perang punis ke-3 pada tahun 149-146 SM. Setelah perang punis berakhir, Kota Neapolis dikuasai oleh beberapa kekaisaran dari luar, bukan dari kekaisaran Romawi. Hal itu yang menyebabkan kisah tentang Neapolis tidak dicatat dalam sejarah Kekaisaran Romawi kuno. 

Menurut para ahli, tenggelamnya Kota Neapolis di dasar laut di akibatkan karena gempa bumi dan tsunami yang melanda wilayah Neapolis serta beberapa daerah lainnya, termasuk Yunani dan Mesir. Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 365 M, tepatnya pada tanggal 21 Juli. 

Saat itu belum ditemukan alat ilmiah untuk mengukur besarnya gempa. Namun para sejarawan menduga telah terjadi gempa sebanyak dua kali dengan kekuatan yang sangat besar, sekitar 8,0 sampai 9,9 magnitudo. Gempa tersebut menyebabkan tsunami setinggi 12  meter serta bergesernya kerak bumi dan memisahkan beberapa bagian dari Pulau Kreta di Mesir dan Pulau-pulau di Yunani sampai sejauh 10-30 meter.  

Sejarawan Ammien Marcellin mengatakan, “bencana alam yang sama diperkirakan menyebabkan kerusakan besar  di Alexandria, Mesir dan di Pulau Kreta, Yunani pada saat itu.”


Ketika ditemukan oleh para peneliti dan arkeolog dari Tunisian National Heritage Institute dan Universitas Sassari di Italia, luas Kota Neapolis membentang lebih dari 20 hektar di dasar laut. Kota ini ditemukan oleh para ahli dan arkeolog, setelah mereka melakukan penyelaman, penelitian dan penggalian selama kurang lebih tujuh tahun di sekitar laut di dekat Kota Nabeul, sebelah timur laut Tunisia.

Meski telah terendam air laut selama ribuan tahun, namun keadaan dan kondisi Kota Neapolis masih terlihat cukup baik. Bahkan para ahli menemukan beberapa artefak dan benda-benda lainnya yang merupakan sisa-sisa peninggalan dari penduduk kota yang tenggelam.

Di sekitar kota juga telah ditemukan bekas jalan, sebuah monumen, hingga alat yang digunakan untuk membuat garam saus ikan fermentasi yang menjadi rempah-rempah atau bumbu populer di Yunani dan Romawi kuno. 

Kepala tim peneliti, Mounir Fantar berkata, “Ini adalah penemuan besar. Penemuan ini telah memungkinkan kita untuk menentukan dengan pasti Neapolis adalah pusat utama pembuatan garam dan ikan asin, bahkan (Neapolis) mungkin merupakan pusat pembuatan garam terbesar di dunia Romawi.”

Penemuan Kota Neapolis telah membuka tabir misteri yang selama ini menjadi pertanyaan para sejarawan dan arkeolog. Bukan hanya menjadi temuan yang penting, namun penemuan ini telah memberikan kemungkinan baru untuk menyingkap sejarah di masa lalu.

Tidak ada komentar