Breaking News

Misteri Pulau Iblis di Samudera Atlantik


Pulau Iblis (Devil Island) merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Samudera Atlantik. Pulau ini bekas koloni Perancis, tepatnya pada masa pemerintahan Napoleon III. Pada tahun 1852, pulau ini pernah dijadikan sebagai penjara dan tempat pembuangan serta pengasingan beberapa tahanan Perancis. Sekitar tahun 1946, pulau ini di bebaskan dan hingga kini tidak berpenghuni. 

Pulau ini memiliki pemandangan alam yang begitu indah, serta memiliki pantai berpasir putih dan ditumbuhi beberapa pepohonan yang hijau dan rindang.  Udara di pulau ini juga begitu segar dan sejuk hingga membuat keadaan pulau begitu eksotis serta bernuansa alami. Bahkan beberapa terumbu karang dan spesies ikan seperti hiu, kepiting, serta ubur-ubur langka juga ditemukan di kedalaman laut di sekitar pulau.

Namun siapa sangka, dibalik keindahannya, ternyata pulau ini dikenal angker dan berhantu. Bahkan beberapa orang menjuluki pulau ini dengan sebutan Pulau Iblis Kematian.


Menurut cerita, di sekitar pulau ini sering terdengar suara-suara yang begitu menyeramkan. Seperti suara teriakan minta tolong, suara tangisan, dan suara jeritan yang begitu memilukan. 

Pada malam hari, sering kali terlihat bayangan-bayangan aneh dengan wujud seperti manusia mengenakan jubah berwarna hitam. Bayangan-bayangan tersebut muncul dari arah kuburan (makam) yang berada di pulau, kemudian menghilang di balik pepohonon dan bangunan kosong yang telah rusak dan runtuh.

Bahkan di atas pepohonon sering ditemukan kepala manusia yang berlumuran darah. Kepala tersebut melayang dan singgah dari satu pohon ke pohon lainnya, kemudian menghilang tepat di atas kuburan (makam) yang berada di pulau tersebut. 

Ketika tengah malam, sering kali muncul sebuah perahu yang datang dari arah tengah laut kemudian menghilang saat telah sampai di tepi pantai. Secara kasat mata, perahu tersebut seperti di penuhi oleh beberapa orang yang mengenakan jubah hitam, namun begitu sampai di tepi pantai perahu beserta orang-orang tersebut lenyap begitu saja. Saat di dekati terdapat sebuah tulisan di atas pasir yang bertuliskan “Help Me”.  Hal tersebut sungguh aneh dan tidak masuk akal, namun merupakan sebuah kenyataan yang menjadi cerita mistis di Pulau Iblis tersebut. 


Menurut beberapa keterangan, pulau ini memiliki sejarah masa lalu yang begitu suram dan kelam. Pulau ini pernah menjadi saksi bisu tentang tewasnya ribuan tahanan dikarenakan eksekusi mati, kelaparan dan wabah penyakit. Bahkan tidak sedikit diantara sesama tahanan yang saling membunuh demi dapat bertahan hidup di pulau tersebut. 

Pada masa lalu, pulau ini milik koloni Perancis dan dijadikan sebagai penjara serta tempat pembuangan atau pengasingan beberapa tahanan dan pemberontak. Peristiwa tersebut terjadi pada masa Napoleon III. 

Nama Pulau Iblis berasal dari fungsi dan kegunaan pulau yang diperuntukkan khusus untuk para tahanan, pembelot dan pemberontak yang tidak setuju dengan pemerintahan Napoleon III pada saat itu. 

Beberapa rakyat Pernacis dari kalangan pembelot dan pemberontak, tahanan politik, pembunuh, pencuri, bajak laut, serta penjahat kelas kakap yang berjumlah kurang lebih 800.000 orang telah dibuang dan di asingkan di pulau tersebut. 

Menurut cerita, kondisi penjara di Pulau Iblis begitu memprihatinkan dan menyedihkan. Dikarenakan kondisi ruang tahanan yang begitu sempit dan tidak layak huni, maka banyak di antara para tahanan yang tidak sanggup bertahan hidup, hingga mati dan meninggal secara mengenaskan di Pulau Iblis tersebut. Sebagiannya tewas karena eksekusi mati,  depresi, kelaparan, terserang wabah penyakit dan diantaranya tewas karena dibunuh oleh sesama tahanan. 

Bahkan sejumlah tahanan yang berusaha kabur  juga mengalami nasib yang sama, mereka mati serta tewas secara menyedihkan dikarenakan tenggelam dan diserang oleh sekumpulan ikan hiu ganas di lautan di sekitar pulau.


Pada tahun 1946, Pulau Iblis tidak lagi digunakan sebagai penjara. Beberapa tahanan yang masih tersisa dan mampu bertahan hidup dibawa kembali ke Perancis. Ketika di bawa ke Perancis, kebanyakan para tahanan yang berhasil bertahan hidup berada dalam kondisi yang menyedihkan. Mereka bertubuh kurus kering, mengidap penyakit aneh dan depresi/stress. Mungkin karena kerasnya kehidupan di Pulau Iblis dan tidak adanya pasokan makanan yang tersedia selama mereka dibuang serta di asingkan di pulau tersebut. 

Saat ini, Pulau Iblis hanyalah pulau kosong yang tidak berpenghuni. Namun beberapa bangunan yang merupakan sisa-sisa dari penjara ditemukan masih berdiri, meskipun keadaannya sudah rusak dan terlihat cukup menyeramkan. Bahkan sebagiannya telah runtuh dan tidak terurus.

Tidak ada komentar