Breaking News

Arbatel De Magia Veterum, Kitab Sihir Kuno


Arbatel De Magia Veterum merupakan kitab sihir kuno yang berasal dari masa Renaissance berisi tentang teks sihir dan menjadi salah satu karya tulis paling berpengaruh dari beberapa jenis kitab sihir yang ada di dunia.

Kitab sihir Arbatel berbeda dan tidak seperti naskah kitab sihir lainnya yang diketahui mengandung beberapa ajaran sesat  mengenai sihir gelap  dan mantra jahat. 

Jika di baca secara keseluruhan, kitab sihir Arbatel berisi saran spiritual dan bimbingan tentang bagaimana menjalani sebuah kehidupan secara jujur dan terhormat.

Berdasarkan catatan sejarah, kitab sihir Arbatel ditulis sekitar tahun 1575 Masehi. Kitab ini di dukung dengan sejumlah referensi tekstual yang berasal dari tahun 1536-1583.

Menurut keterangan dari sejumlah pakar sihir di Eropa, editor terakhir  dari kitab sihir Arbatel diyakini merupakan seorang Dokter Swiss bernama Theodor Zwinger, yang diterbitkan oleh penerbit Italia, Pietro Perna.

Hingga saat ini Penulis asli kitab Sihir Arbatel masih misterius dan masih belum diketahui, meskipun telah beredar spekulasi bahwa penulis kitab sihir ini adalah seorang pria bernama Jacques Gohory.
Zwinger dan Perna menyebutkan, bahwa Gohory merupakan Paracelsian (sebuah sekte atau kelompok yang percaya dan mengikuti teori medis dan terapi Paracelsus).

Secara garis besar, pembahasan utama dari kitab sihir  kontroversial ini mencakup seputar alam dan hubungan alami antara manusia dan hirarki surgawi yang terfokus pada hubungan positif antara dunia langit beserta manusia, dan interaksi antara keduanya.
Arthur Edward Waite (AE Waite), seorang penyair dan pengikut mistik ilmiah asal Inggris mengatakan, “Arbatel secara khusus bersifat Cristiani. Dia menulis bahwa Arbatel tidak mengandung segala sesuatu yang mengajarkan ilmu hitam, dan tidak ada hubungannya dengan Greater atau Kunci Lesser Salomo, yang difokuskan pada demonology. Kitab sihir ini banyak sekali mengutip ayat-ayat di dalam Alkitab. Dilihat dari isi dan tulisannya, tampak bahwa penulis Arbatel menandakan bahwa penulis kitab ini hafal terhadap sebagian besar isi alkitab, sehingga sangat mempengaruhi isi dari kitab ini.”
Pada masa lalu, icon ortodoks malaikat berbentuk public  Arbatel adalah sebuah karya tulis yang sangat berpengaruh dan begitu terkenal. Tanpa memahami filosofi Paracelsus, seseorang tidak akan dapat memahami arti dari Arbatel. Hal itu bisa dilihat dari teosofi dalam arti gaib, yang kemungkinan merupakan sebuah karya tulis pertama yang membahas mengenai hal tersebut.

Sebelum adanya kitab sihir Arbatel, teosofi dalam arti gaib pada umumnya digunakan hanya sebagai sinonim untuk teologi dan karya tulis pertama yang membuat perbedaan penting antara pengetahuan manusia dan pengetahuan alam gaib.

Meskipun demikian, secara keseluruhan pandangan dari Arbatel tidak semuanya positif dan ditemukan sejumlah hal yang negatif. Seorang Dokter dari Belanda, okultis dan demonologist, Johann Weyer dalam bukunya De Praestigis Daemonum menyebut Arbatel sebagai kitab yang penuh ketiadaan rasa hormat terhadap hal-hal gaib.

Pada tahun 1617, dua orang professor dari Universitas Marburg, Jerman bermaksud untuk menggunakan kitab sihir Arbatel sebagai buku teks bagi para siswa dan siswi di sekolah, tapi tindakan ini malah menyebabkan pengusiran siswa. 

Sekitar tahun 1623, Jean Michael Menuisier, mengaku telah menggunakan beberapa mantra yang di ambil dari kitab sihir Arbatel untuk di praktekkan di kehidupan sehari-hari.

Menurut para pakar, kemungkinan edisi pertama dari kitab sihir Arbatel diterbitkan di Basel, namun ada beberapa klaim yang menyebutkan bahwa Arbatel telah lebih dahulu diterbitkan sebelumnya, meskipun sejauh ini belum ada bukti nyata untuk mendukung hal tersebut.

Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, sejak tahun 1575, telah dilakukan cetak ulang terhadap isi dari kitab sihir Arbatel, dan pada tahun 1655, Robert Turner  berhasil menerjemahkan Arbatel ke dalam bahasa Inggris, bahkan mencetaknya dalam buku ke-4 Heinrich Cornelius Agrippa dengan judul ‘Tiga Buku Filsafat Okultime’.
Pada tahun 1686, Andreas Luppius membuat terjemahan Arbatel resmi ke dalam bahasa Jerman, lalu diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Inggris sekitar tahun 1969 di British Library’s Sloane Manuscripts.
Dikarenakan terjemahan dari bahasa Inggris ini, mengakibatkan terjadinya banyak kesalahan dan beberapa bagian dari kitab sihir Arbatel ada yang hilang, termasuk di dalamnya ‘Seal of Secrets’.

Pada tahun 1855 Scheible berhasil menyempurnakan terjemahan kitab sihir Arbatel ke dalam bahasa Jerman, bahkan mampu mengoreksi sejumlah kesalahan Luppius. Hingga akhirnya, sekitar tahun 1945, Marc Haven membuat terjemahan dengan menggunakan bahasa Perancis.

Melalui terjemahan dan edisi aslinya, kitab sihir Arbatel telah memberikan informasi dan gambaran penting tentang ajaran  spiritual kuno, dan sejumlah pandangan filosofi yang berasal dari masa lalu, tepatnya pada abad ke-16 Masehi.

Tidak ada komentar