Misteri Kitab Iblis Codex Gigas
Codex Gigas merupakan salah satu kitab sihir kuno yang di duga sebagai kitab perjanjian terlarang antara Iblis dan pembuatnya. Hal tersebut berdasarkan adanya sebuah halaman penuh yang berisikan tentang ajaran sesat, segel dan stempel beserta gambar iblis di dalam kitab kuno tersebut.
Meskipun sejumlah keterangan dan informasi mengenai kitab tersebut masih simpang siur, namun beberapa orang telah menganggap Codex Gigas sebagai kitab sihir hitam dan kitab kutukan yang pernah ada di dunia. Konon siapapun yang mempelajari kitab Codex Gigas tanpa melakukan perjanjian dengan iblis maka akan mendapatkan bala dalam kehidupannya.
Sejatinya Codex Gigas merupakan sebuah catatan manuskrip kuno terbesar di dunia yang pernah ditemukan pada abad pertengahan di Eropa, tepatnya di Republik Ceko.
Sejumlah naskah yang terdapat di dalam kitab sihir ini disimpan dalam sebuah kotak kayu yang telah dilapisi oleh kulit binatang dan logam berukir. Kitab Codex gigas memiliki panjang sekitar 92 cm, dengan tinggi 50 cm dan lebarnya 22 cm. Codex Gigas terdiri dari 310 lembar , terbuat dari 160 kulit binatang, dan beratnya 74,8 kg.
Menurut keterangan dan informasi yang beredar, 10 halaman dari kitab Codex Gigas diketahui telah menghilang dan hingga kini lembaran yang hilang tersebut belum ditemukan, bahkan keberadaannya masih dalam penyelidikan. Meskipun demikian, ada beberapa dugaan dan pendapat yang menyebutkan bahwa 10 halaman yang menghilang tersebut telah disimpan di suatu tempat rahasia atau memang sengaja dimusnahkan dengan cara di bakar atau di buang oleh sejumlah oknum.
Hingga saat ini, dugaan kuat mengenai hilangnya 10 halaman tersebut dikarenakan isi dari halaman kitab Codex Gigas yang hilang mengandung ajaran sesat. Menurut cerita, kitab ini dibuat dengan menggunakan tulisan tangan hanya dalam waktu semalam oleh seorang biarawan yang akan menjalani eksekusi mati.
Menurut para ahli, sebuah teks atau naskah manuskrip kuno tidak mungkin ditulis hanya dalam waktu semalam, secara logika untuk menyelesaikan sebuah catatan manuskrip kuno yang berupa kitab setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 25 tahun. Berdasarkan keseragaman huruf yang digunakan, sebagian orang menilai bahwa kitab ini ditulis dengan bantuan iblis, karena tidak mungkin sebuah kitab atau catatan manuskrip kuno bisa diselesaikan oleh seorang diri hanya dalam waktu semalam.
Asal usul Kitab Codex Gigas begitu misterius, tidak terlalu jelas dan tidak banyak yang diketahui. Namun ada beberapa keterangan dari sebuah catatan naskah kuno yang menyebutkan bahwa kitab ini pernah disimpan di biara di Sedlec, kemudian disimpan oleh biarawan Podlazice pada tahun 1295, setelah itu Codex Gigas disimpan di biara Brevnov dekat Praha. Biara-biara tersebut berada di Bohemia, saat ini termasuk dalam wilayah Republik Ceko.
Berdasarkan dari keterangan tersebut, maka dapat dipastikan bahwa kitab Codex Gigas dibuat disuatu tempat di Bohemia, namun belum tentu dibuat di Podlazice, melainkan di sebuah biara kecil yang tidak terkenal.
Pada tahun 1594, Rudolf II membawa kitab Codex Gigas ke istananya di Praha, namun pihak kerajaan mengalami perang selama kurang lebih 30 tahun, dan kitab Codex Gigas dibawa sebagai harta rampasan perang bersama dengan benda-benda lainnya. Setelah itu kitab Codex Gigas dibawa oleh tentara Swedia ke Stockholm. Sekitar tahun 1877, kitab Codex Gigas disimpan sebagai salah satu koleksi benda purbakala oleh Ratu Christina di Swedia, kemudian disimpan di perpustakaan istana di Stockholm (Perpustakaan Nasional).
Secara isi dan kandungan, kitab Codex Gigas memiliki beberapa bagian yang menggambarkan tentang sosok iblis, dan merupakan bagian paling terkenal dari manuskrip misterius ini. Bahkan julukan kitab iblis diambil dari gambar iblis tersebut yang menempati satu halaman penuh tanpa gambar lainnya.
Sosok iblis dalam kitab Codex Gigas digambarkan sebagai mahluk yang menakutkan dengan 4 jari-jari pada kaki dan tangannya, serta memiliki kuku-kuku yang sangat panjang. Iblis tersebut dilukiskan dalam posisi berjongkok diantara 2 pilar dengan mengangkat kedua tangannya dalam keadaan lidah menjulur keluar dan bercabang.
Pada abad pertengahan, sebuah lukisan yang menggambarkan iblis merupakan salah satu seni yang umum dan sudah biasa. Namun lukisan iblis ini memiliki keunikan tersendiri dan menempati satu halaman khusus.
Kota surgawi merupakan salah satu dari lukisan yang ada di kitab Codex Gigas, kota ini direpresentasikan dalam bentuk sebuah tempat bertingkat-tingkat, masing-masing didalamnya terdapat bangunan yang memiliki banyak menara, dengan dinding berwarna merah. Kota surgawi dalam kitab ini digambarkan berada diantara 2 pilar yang sangat tinggi, namun kitab ini tidak menggambarkan sosok manusia. Lukisan iblis dan kota surgawi merupakan 2 halaman khusus yang terdapat di dalam kitab Codex Gigas.
Di dalam kitab Codex Gigas juga terdapat sebuah lukisan Josephus yang berisi tentang awal Antiquities. The Antiquities adalah sejarah orang-orang Yahudi pada tahun 66 Masehi yang merupakan karya populer di sepanjang abad pertengahan. Lukisan Josephus merupakan satu-satunya gambar manusia yang terdapat di dalam kitab Codex Gigas.

Langit dan bumi, 2 lukisan ini melingkar di salah satu pinggir naskah yang dekat dengan awal Antiquities oleh Josephus. Halaman ini dimulai dengan mengutip pembukaan Kitab Kejadian, dan gambar-gambar yang mengisahkan tentang awal penciptaan.
Lukisan surgawi berada di bagian atas, dengan latar belakang warna biru dan gambar binatang, matahari dan bulan. Sementara gambar bumi berada di bagian bawah yang dilukiskan sebagai lautan hijau sebelum bumi terbentuk, seperti konsep tentang awal terjadinya bumi dalam Kitab Injil.
Sampai saat ini, misteri tentang kitab sihir Codex Gigas masih menyimpan tanda tanya. Bahkan para sejarawan, ahli manuskrip kuno, biarawan, dan pendeta hingga saat ini tidak mengerti, untuk apa kitab tersebut dibuat dan untuk tujuan apa Codex Gigas di abadikan dalam sebuah kitab.
Tidak ada komentar