Reruntuhan Istana Nabi Daud Ditemukan di Yerusalem
Sebuah reruntuhan bangunan yang diduga merupakan istana Raja Daud atau Nabi Daud telah ditemukan di Yerusalem dekat Masjidil Aqsa, Palestina, Israel.
Para arkeolog yang berasal dari Hebrew University, Yerusalem, Israel mengklaim telah menemukan sejumlah reruntuhan bangunan yang kemungkinan pernah ditinggali oleh seorang maha raja di masa lalu. Raja tersebut adalah Raja Daud atau Nabi Daud yang merupakan salah seorang Nabi yang sangat disegani oleh 3 Agama samawi, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.
Selama bertahun-tahun melakukan pencarian dan penggalian, akhirnya tim arkeolog berhasil menemukan sebuah reruntuhan bangunan yang diduga kuat merupakan sisa-sisa peninggalan dari istana Nabi Daud.
Penemuan istana tersebut telah melalui proses yang sangat panjang dengan melakukan penggalian di sebuah situs yang diyakini sebagai benteng kota Yudea di Shaarayim, sebuah tempat dimana Nabi Daud mengalahkan Goliat, seperti yang dikisahkan dalam Alkitab Injil dan Taurat.
Yossi Garfinkel, seorang Profesor di Hebrew University, mengatakan, “hingga saat ini, reruntuhan ini adalah bukti terbaik dari sebuah benteng yang dimiliki oleh Raja Daud.”
“ini adalah sebuah bukti yang tak terbantahkan dari keberadaan otoritas Yehuda selama masa kepemimpinan Raja Daud,” Kata Saar Ganor, pemimpin peneliti (penggalian).
Al-kitab menyebutkan, “Shaarayim merupakan sebuah kota modern bernama Khirbet Qeiyafa.”
Beberapa waktu yang lalu, para ahli megklaim telah berhasil mengidentifikasi satu sruktur reruntuhan bangunan yang diduga sebagai istana Nabi Daud, dan yang lainnya merupakan sebuah gudang besar milik istana kerajaan.
Menurut para peneliti, temuan di Yerusalem merupakan penemuan yang terbesar pada abad ini. Kedua reruntuhan bangunan tersebut kemungkinan dibangun sejak abad ke-10 SM di Yerusalem.
“bagian yang diklaim sebagai area istana kerajaan memiliki luas sekitar 1000 meter persegi, yang letaknya di bagian atas kota. Sementara tembok (dinding) yang mengurung istana mempunyai luas sekitar 30 meter dan sebuah gerbang masuk untuk mengantarkan orang ke gerbang selatan kota, di seberang lembah Valley,” kata Garfinkel dan Ganor.
Garfinkel menambahkan, “dugaan bahwa bangunan itu adalah istana diperkuat dengan ditemukannya berbagai instalasi, seperti industry logam, peralatan batu, segel, alat-alat keagamaan, bejana, pecahan bejana pualam, tembikar, dan fragmen-fragmen lainnya yang diimpor atau di datangkan dari Mesir.”
Yoli Schwartz, Juru bicara IAA (Israel Antiquities Aithority), mengatakan, “penemuan situs baru itu dapat dikaitkan dengan waktu pemerintahan Nabi Daud. Ini adalah satu-satunya situs yang ditemukan bersama bahan-bahan organik, seperti biji zaitun.”
Secara geografis istana ini terletak di wilayah yang cukup strategis, karena berada di pusat situs dan mampu mengontrol semua rumah penduduk yang berada di bawahnya. Bahkan pemandangan yang luas dari Laut Mediterania di sebelah barat serta Gunung Hebron dan kota Yerusalem di sebelah timur dapat dilihat dari tempat ini.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa kisah tentang Nabi Daud telah di abadikan dalam 3 kitab suci Agama Samawi, yaitu dalam kitab suci Taurat, Injil, dan Al-Quran.
Berdasarkan catatan sejarah, manuskrip kuno dan sejumlah keterangan yang di dapat dari 3 kitab suci, Nabi Daud atau Raja Daud merupakan ayah dari Raja Sulaiman atau Nabi Sulaiman. Beliau adalah seorang Raja sekaligus Nabi (utusan Tuhan di muka bumi) yang diperkirakan hidup pada 1040-970 SM. Nabi Daud telah menerima Kitab Suci Zabur (Islam) atau Mazmur (Kristen & Yahudi).
Pada masa lalu, Nabi Daud dikenal sebagai maha raja yang memerintah kerajaan Yehuda di Palestina, kemudian dilanjutkan oleh Nabi sulaiman, putranya. Nabi Daud memiliki kerajaan yang cukup besar dengan istana yang cukup megah. Namun seperti kerajaan kuno lainnya, semuanya telah lenyap dan menghilang.
Kini yang tersisa hanya sisa-sisa peninggalan berupa reruntuhan istana, sejumlah artefak dan fragmen, beserta seribu kisah yang menyertainya.
Tidak ada komentar