Breaking News

Peninggalan Kaum Ad Umat Nabi Hud as


Sebuah reruntuhan bangunan kuno yang diduga merupakan peninggalan kaum Ad umat Nabi Hud as telah ditemukan oleh para arkeolog di kawasan Ubar.

Selama bertahun-tahun para peneliti telah berusaha secara maksimal untuk mengungkap peradaban kuno peninggalan kaum Ad umat Nabi Hud as. Dalam berbagai macam upaya yang telah dilakukan, akhirnya para peneliti mulai menemukan tanda-tanda tentang keberadaan umat terdahulu itu. 

Setelah sekian ribu tahun, akhirnya para peneliti berhasil menemukan sebuah bukti arkeologis mengenai keberadaan kaum Ad yang banyak di singgung oleh 3 Agama Samawi (Islam, Kristen, Yahudi).

Pada tahun 1990, sejumlah Koran terkemuka di dunia secara  serentak telah melaporkan sebuah temuan bersejarah mengenai penemuan reruntuhan bangunan yang diduga sebagai peninggalan kaum Ad umat Nabi Hud as. Temuan tersebut berhasil ditemukan oleh seorang arkeolog bernama Nicholas Clapp. 

Hasil temuan tersebut kemudian dipublikasikan di sejumlah media dengan headline yang melaporkan tentang keberadaan kaum Ad. 

Oleh beberapa media luar negeri, temuan tersebut diberi judul “Fabled Lost Arabian City Found” (Kota Legenda Arabia Yang Hilang Telah Ditemukan), dan ada juga yang menuliskan “Arabian City of Legend Found, The Atlantis of Sands Ubar”, dan lain sebagainya.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Nicholas Clapp secara umum lebih merujuk kepada sejumlah buku sejarah Arab yang bersumber  pada keterangan Kitab Suci Al-Quran dan sebuah karya tulis dari seorang peneliti Inggris bernama Bertram Thomas dengan judul Arabia Felix.

Secara bahasa, Arabia Felix adalah sebuah ungkapan yang diberikan penguasa Romawi bagian selatan di semenanjung Arabia pada masa itu, yang berarti Arabia yang beruntung. Dikatakan demikian, dikarenakan letak dan keberadaan Arabia yang sangat strategis telah menjadi media atau perantara dalam dunia perdagangan rempah-rempah antara India dengan sejumlah tempat di utara semenanjung Arab.

Di masa itu, orang-orang yang  tinggal di daerah ini telah memproduksi dan mendistribusikan frankincense (seperti gaharu), sejenis getah wangi dari pohon yang sangat langka. Getah wangi ini digunakan sebagai dupa (kemenyan) dalam berbagai ritual keagamaan. Kala itu, tanaman ini harganya sebanding dengan emas.

Dari ayat A-Quran dan buku karya Thomas ini, Nicholas Clapp menelusuri jejak kota kuno peninggalan kaum Ad yang diprediksi berada dibagian selatan semenanjung Arabia (termasuk Yaman dan Oman) bernama Ubar.

Dalam salah satu ayat Al-Quran menyebutkan, bahwa penghancuran kaum Ad terjadi di kota Iram, salah satu kota di semenanjung Arab. Setelah dilakukan pencarian, penelitian, dan penggalian, akhirnya lokasi kota legenda tersebut berhasil ditemukan. Saat ditemukan, reruntuhan kota legenda kaum Ad telah terkubur di bawah padang pasir.

Menurut Ptolemeus (ahli Geografi Yunani - Mesir), Kota Iram merupakan ibokota dari bangsa Ad, sebuah kaum yang dikenal sebagai penyembah berhala yang diperkirakan hidup pada masa Nabi Hud as. Kota ini juga dikenal sebagai Dzaati al-Imaad yang berarti Kota Seribu Pilar.

Di tempat ini para arkeolog telah menemukan sejumlah reruntuhan bangunan kuno yang diyakini sebagai pilar-pilar dan sebuah menara kuno peninggalan kaum Ad dan Iram. Bahkan Clapp juga menemukan beberapa bekas jalan seperti yang dikatakan oleh suku Badui Arab. 

Sebuah peta kuno yang di gambar oleh Ptolemeus, seorang ahli Geografi Yunani - Mesir dari tahun 200 M menunjukkan, bahwa letak dari kota tua yang ditemukan di daerah tersebut tepat mengarah ke sejumlah jalan yang menuju kota Ubar.

Bahkan hasil foto satelit NASA juga menunjukkan adanya jejak kafilah yang tidak mungkin dikenali dengan mata telanjang. Setelah membandingkan sejumlah gambar dari citra satelit dengan peta tua itu, akhirnya Clapp berkesimpulan bahwa jejak-jejak dalam peta tua itu sangat berhubungan erat dengan foto yang dihasilkan dari pencitraan satelit.

Dari hasil penelitian tersebut, akhirnya Claap berkesimpulan bahwa kota tua tempat kaum Ad terletak di Ubar. Bahkan setelah dilakukan penggalian dan penelitian lebih lanjut, kota tua itu dapat terlihat dan berada di bawah pasir di kedalaman 12 meter. Penemuan ini terasa begitu istimewa, dikarenakan sisa-sisa peninggalan bersejarah tersebut berupa pilar-pilar bangunan yang tinggi dan masih utuh. 

Dr. Zarins, seorang anggota tim penelitian mengatakan, “bahwa selama menara-menara itu dianggap sebagai unsur yang menunjukkan kekhasan kota Ubar, dan Iram disebutkan mempunyai menara-menara atau tiang-tiang. Hal itu merupakan bukti terkuat bahwa peniggalan sejarah yang mereka gali adalah Iram, kota kaum Ad yang disebutkan dalam Al-Quran. Foto citra satelit, Ubar hanya bisa dilihat dari luar angkasa sebelum dilakukan penggalian peradaban modern kaum Ad. Salah satu jejak ditemukannya keberadaan kaum Ad adalah pilar-pilar bangunan yang tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu, umat manusia khususnya kaum Ad sudah memiliki peradaban yang sangat maju. Ini dibuktikan dengan pendirian bangunan yang menggunakan pilar sangat tinggi.”

Menurut para ahli, tidak adanya catatan (manuskrip kuno) mengenai peradaban bangsa ini (kaum Ad) dikarenakan kaum yang berdiam di Arabia selatan ini selalu menjaga jarak dengan masyarakat lain yang hidup di Mesopotamia dan Timur Tengah.

Kitab Suci Al-Quran telah menceritakan kisah kaum Ad (umat Nabi Hud as) sejak 14 abad yang lalu, sebelum kaum Nabi Luth dan kaum Tsamud (Nabi Shaleh as). 

Kaum Luth diperkirakan hidup sezaman dengan Nabi Ibrahim as, sekitar abad 17-18 SM. Sedangkan kaum Tsamud sekitar abad ke-8 SM. Dari keterangan tersebut, mungkin dapat diprediksi bahwa kaum Ad diperkirakan hidup pada tahun 2000 SM. Namun ada pula yang menyatakan sekitar abad ke-23 SM, dan abad ke-13 SM atau sebelum masa Nabi Musa as. 

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa Nabi Hud as adalah seorang Nabi dan Rasull yang telah diutus oleh Allah swt kepada kaumnya yang dikenal sebagai kaum Ad.

Saat itu kaum Ad dikenal sebagai penyembah berhala, dan salah satu kaum yang mendustakan Nabinya (Nabi Hud as), sehingga di adzab dan dimusnahkan dari muka bumi oleh Tuhan. 

Kini yang tersisa hanya sisa-sisa reruntuhan bangunan kuno, sebuah peninggalan dari kaum Ad umat Nabi Hud as yang telah dibinasakan Tuhan dikarenakan dosa dan kesombongannya. 

Untuk lebih jelasnya, silahkan baca terjemahan atau tafsir Al-Quran surat Al-Haqqah ayat 6-8, Al-Quran surat Al-Mu’minun ayat 33-37, dan Al-Quran surat Hud ayat 50-58.

Tidak ada komentar